𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐍𝐄𝐖𝐒

Pupuk 223 Sudah Mulai Dikenal

Watansoppeng, Jurnalsepernas.id – PUPUK merupakan kebutuhan penting buat tanaman untuk mempercepat pertumbuhan pada tanaman, sebagaimana pupuk buatan 223 akan merangsang pertumbuhan seperti; jagung, padi, buah-buahan, dan sayur-sayuran bahkan bisa dipergunakan di tambak ikan dan udang.

Pupuk 223 ini merupakan buah karya anak bangsa yang tinggal kampung. Dia adalah Putra Asli Soppeng, yang berdomisili di Jalan Kayangan No 153 , Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang coba memperkebalkan pupuk buatannya, pada Sabtu (17/06).

Dengan adanya Pupuk 223 ini, masyarakat Soppeng bisa mencoba silahkan datang di Kayangan No 153 ketemu langsung dengan penemunya.

Pupuk 223 diciptakan oleh Rusmin, orangnya kreatif di samping profesinya sebagai Wartawan Koordinator Nasional (KORNAS) media Online Jurnalsepernas.id dan juga ketua II Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Reformasi Nasional (DPP-SEPERNAS).

Menurut Rusmin, usaha pupuk tersebut, merupakan milik pribadi tidak ada campur tangan dari pihak Orang lain. “Saya sendiri berusaha dengan modal sendiri, apalagi cara membuat pupuk cair 223 sangat sederhana, karena cuma menggunakan berbagai macam daun-daunan yang mudah didapatkan, bahan utama adalah gula merah.
Cuma proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, paling cepat tiga Minggu.

Disampin itu, Pupuk 223 sangat mudah cara memakainya, hanya di semprotkan pada batang dan daunnya saja. Waktu pemupukan pertama dua Minggu setelah ditanam, pemupukan kedua dua Minggu setelah pemupukan pertama dan terakhir 3 Minggu setelah pemupukan kedua.

Tapi untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna, usahakan memakai juga Pupuk Urea sebagai dasar saja, setelah itu tidak usah lagi pakai pupuk yang lain selain pupuk 223.

“Pupuk ini tidak ada efek sampingnya, karena hanya terbuat dari beberapa daun-daunan yang sudah di coba hasiatnya, semakin sering dipupuk semakin baik juga hasilnya,” ungkap Rusmin.

Rusmin mengajak semua masyarakat petani, agar menggunakan pupuk ini karena harganya sangat terjangkau, hanya Rp 40 ribu per liter dalam dua Liter bisa menjangkau 1 Ha, dengan takaran 150 CC Sampai 200 CC, per tangkinya. “Mari kita coba buktikan pupuk ini,” ajaknya.

Sementara hasil konfirmasi dari beberapa petani pekebun yang tidak bersedia menyebut identitasnya mengatakan, mereka merasa bersyukur dengan adanya pupuk ini. “Saya sangat bersyukur dengan adanya pupuk lokal ini, karena terkadang petani sulit mendapatkan pupuk, kini saya merasa sangat terbantu dengan adanya pupuk 223.

Lanjut petani, dulunya dia memakai Pupuk Urea sekitar lima sak ditambah lagi Pupuk Poska, sekarang cuma satu sak urea dengan luas lahan sekitar kurang lebih 2 Hektar, itu cuma satu sak urea dengan harga Rp.130 ribu ditambah pupuk lokal 223 sekitar lima liter dengan Rp.250 ribu itupun dipinjam bayar setelah panen, kalau dibayar ke Chas Rp. 200 ribu per lima liter,” bebernya.

Pewarta: Asdar
Editor : Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *