Pemkab Takalar Kolaborasi dengan JICA Entaskan Kemiskinan
Pattallassang, Jurnalsepernas id β PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya dalam pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Takalar, dengan hal itu Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg menginisiasi penguatan sistem kolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Hal itu disampaikan Pj. Bupati Takalar dalam Audiensi bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Lt. III Kantor Bupati Takalar, Jumβat (14/06).
Dalam audiensi tersebut, Setiawan menyampaikan bahwa setelah memperhatikan persoalan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang selama ini sudah diupayakan penanggulangannya.
Akan tetapi disisi lain masih ada persoalan yang tersisa yang berkontribusi besar terhadap outcome penurunan angka kemiskinan di sulsel yang merambat kehal-hal lainnya seperti kecukupan gizi, ketahanan pangan, pengangguran, akses pendidikan dan kesehatan, maka dari itu dibutuhkan penguatan sistem kolaborasi dalam penanganan hal tersebut.
βAngka kemiskinan harus bisa ditekan sedemikian rupa, sehingga menuju nol sesuai target Indonesia Emas, dibutuhkan terobosan dalam menangani kemiskinan dan kemiskinan ekstrem,β ujar Setiawan.
Buruntungnya Takalar adalah kabupaten yang punya hubungan historis, hubungan emosional fungsional dengan JICA, karena banyak praktek yang selama ini coba diinisiasi JICA dengan Pemkab Takalar ada di Takalar. Hal ini yang menginspirasi kita bahwa praktek pengentasan kemiskinan harus disinkronisasi dengan program kegiatan ini, kualitasnya perlu ditingkatkan bersama-sama baik dari sisi konfregensi, kemenyeluruhan daripada interfensi sektoral yang ada.
βHal ini yang akan kita coba bersama dengan pemerintah desa, kabupaten dan provinsi. Kita bergerak bersama-sama menyelesaikan persoalan kemiskinan dengan strategi yang ada,β imbuh Setiawan.
Ia juga mengemukakan, berbagai upaya telah lakukan dalam pengentasan kemiskinan, salah satunya dengan melakukan validasi data kemiskinan, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mencoba mengintervensi kemiskinan secara bersama-sama dan menguatkan pelaku ekonomi ditingkat desa.
βKita berharap tahun 2025 setiap sektor ada yang bisa kita sentuh untuk dijadikan pilot project baik disektor perikanan, sektor pertanian dan disektor peternakan untuk penguatan ekonomi masyarakat,β harap Setiawan.
Pada kesempatan yang sama, Badan Kerja sama Internasional Jepang (JICA), Sintani menyampaikan, JICA sudah lama bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) sejak tahun 1995 dan pihaknya sehari-hari memprioritaskan program prioritas nasional dan daerah, misalnya penanggulangan kemiskinan, stunting dan memperhatikan kewirausahaan sebagai pengungkit ekonomi kemasyarakatan di daerah.
βBeberapa program prioritas dijadikan entri poin untuk menguatkan manajemen pembangunan daerah. Kami mendukung kegiatan kapasitas aparatur dan pendamping yang bergerak dimasyarakat,β kata Sintani.
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dijadikan entri poin dalam penyusunan dokumen perencanaan, tetapi ada skenario pencapaian kegiatan dan perencanaan pendampingan sesuai dengan kemampuan pengalaman yang ada di kelompok-kelompok yang ada di komunitas.
Setiawan menambahkan, masalah kemiskinan semata-mata tidak hanya diberikan bantuan terus selesai. Kita harus memahami pihak penerima manfaat bantuan sehingga kolaborasi benar-benar menyentuh. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung Pemerintah Kabupaten Takalar karena begitu peduli dan serius dalam masalah kompleks di masyarakat. (Sumber: Humas Pemkab Takalar).
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh