Jakarta, Jurnalsepernas.id – KEPALA Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menegaskan, masuk Polisi semuanya gratis asal mereka memiliki kemampuan dan prestasi, karena seleksi penerimaan terpadu. “Calon anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Tahun Anggaran (TA) 2023, tetap pada prinsip, BETAH yakni; Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis, serta Claer and Claen,” tegas Kapolri.
Belum lama ini, ada korban bernama Wahidin ditipu oleh oknum Polisi Perwira Pertama dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri telah menyetorkan uang ratusan juta rupiah kepada pelaku dan dijanjikan anaknya bisa menjadi anggota Polri, ternyata Wahidin gagal saat ditahap pertama pada pemeriksaan kesehatan.
Kini oknum Perwira Pertama Polisi dan seorang PNS di Mabes Polri bernama Nuryanah sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Nuryanah diamankan di Jahakarsa, Jakarta Selatan, dan langsung dibawa ke Polres Cirebon Kota.
“Oknum-oknum yang seperti ini harus kita tiadakan di institusi polri, di mana sangat merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik kepolisian,” ujar Kapolri.
Untuk diketahui, proses penerimaan terpadu Calon Anggota Polri setiap tahun itu selalu dalam pengawasan dari Was Internal dan Was Eksternal, serta dari berbagai lembaga pemerintah.
Pemeriksaan kesehatan saja melibatkan dokter eksternal, termasuk pemeriksaan psikologi kedua di sesi wawancara juga melibatkan pewawancara eksternal dari Perguruan Tinggi.
“Termasuk pemeriksaan berkas awal dan akhir itu kita libatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Pendidikan Nasional (Diknas) dan termasuk Kordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis),” tutup Kapolri.
(Sumber: Ikatan Jurnalis Kepolisian).
Pewarta/Editor: Loh
