Fery Tinju SAE Lapas Pohuwato
Marisa, Jurnalsepernas.id – SEBAGAI bentuk komitmen dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pembinaan kemandirian kepada warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato, Provinsi Gorontala melalui Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Fery Utiarahman meninjau seluruh Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang selama ini dimanfaatkan oleh Warga Binaan, Senin (21/11).
“Saya melihat dari dekat, Lapas Industri Pohuwato ini sangat potensial untuk memberdayakan warga binaan. Keberadaan prasarana penunjang SAE masih sangat mumpuni untuk meningkatkan produktifitas hasil kerja,” ungkap Fery yang belum sehari ditugaskan di Lapas Pohuwato.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Industri manufaktur dengan pemanfaatan sabut kelapa menjadi produk Cocofeat dan Cocofiber masih sangat seksi untuk dikembangkan, begitupun usaha handycraft dari warga binaan yang menghasilkan cinderamata, sangat memiliki daya saing untuk menembus pasar domestik maupun ekspor.
Terlihat pula sektor agribisnis dengan ketersediaan lahan yang cukup luas untuk dimanfaatkan tanaman menghasilkan, tinggal strategi promosi dan membangun networking (Jaringan Usaha) yang perlu dipertajam lagi.
“Alhamdulilah, saya sudah lakukan survey langsung dan melakukan identifikasi serta pemetaan lapangan, sehingga dalam waktu dekat saya akan presentasikan kepada pimpinan, untuk action program prioritas dan sekaligus menetapkan target capaian kinerja, baik target dalam pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) maupun target dalam peningkatan skill dan keterampilan warga binaan, sehingga ketika bebas kelak mereka memiliki softskill yang dapat dimanfaatkan dimasyarakat,” tukas Feri.
Berdasarkan arahan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) diharapkan, agar kegiatan pembinaan di luar tembok (extramural treatment) melalui implementasi keterampilan dalam kegiatan produktif sekaligus mengedukasi masyarakat terhadap kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan dapat benar-benar membawa efek positif terhadap tujuan pemasyarakatan.
Kalapas sekaligus berharap, keberadaan SAE dapat dijadikan destinasi wisata bagi masyarakat sekitar. (Sumber: Humas Lapas
Pohuwato).
Pewarta: Dirman
Editor : Loh