Makassar, Jurnalsepernas.id – ADA sejumlah bau atau aroma khas di area Miss V atauΒ vagina wanita akibat tingkat kelembapan tinggi. Jenis aroma miss v atau vagina ini bisa bermacam-macam dengan tingkat ringan hingga kuat yang mengindikasikan masalah kesehatan.
Sebagaimana dilansir dari detikHealth mengutip Healthline, bau yang dikeluarkan vagina umumnya dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti siklus menstruasi, kebiasaan dalam membersihkannya, atau hanya sekadar faktor perubahaan dari dalam tubuh.
Masih banyak orang yang keliru terhadap bau yang dikeluarkan oleh vagina berpikir bahwa vagina seharusnya memancarkan wangi yang harum bak parfum. Persepsi ini membuat mereka memilih untuk menggunakan produk-produk ‘pewangi’.
Padahal, produk-produk yang mengandung parfum atau pewangi itu nyatanya justru bisa merusak keseimbangan Potential Hydrogen (pH) pada vagina. Ketika keseimbangan ini rusak, malah dapat menimbulkan gangguan dan infeksi pada vagina, seperti vaginosis bakterialis atau infeksi jamur.
Namun, tak menutup kemungkinan, bahwa bau yang dikeluarkan dari vagina menandakan suatu kondisi kesehatan atau permasalahan tertentu. Berikut ini penjelasan terkait berbagai jenis aroma miss v.
1. Bau Seperti Fermentasi
Menjadi suatu hal yang umum ketika menemui kondisi vagina yang berbau tajam atau mirip seperti fermentasi. Banyak juga yang membandingkan dengan makanan fermentasi, seperti yogurt.
Bila vagina mengeluarkan bau seperti itu, tidak perlu khawatir. Bau ini bisa muncul karena adanya bakteri baik yang mendominasi di dalam vagina yang sehat, yaitu bakteri Laktobasilus. Bakteri Laktobasilus berperan dalam mempertahankan keasaman vagina dan menjaganya dari berbagai jenis bakteri buruk.
Bau ini juga bisa menandakan kondisi vagina dalam kondisi pH yang seimbang. Kadar pH yang normal bagi wanita dalam usia reproduktif cenderung lebih asam, yaitu berkisar sekitar 4 sampai 4,5. Angka ini dapat meningkat seiring wanita mendekati masa menopause.
2. Seperti Logam
Bau vagina seperti logam juga seringkali dialami oleh banyak wanita pada umumnya, bau seperti ini tak menjadi permasalahan lantaran disebabkan oleh darah yang dikeluarkan pada masa menstruasi. Darah mengandung zat besi yang dapat mengeluarkan bau layaknya logam.
Namun, bila tidak sedang menstruasi dan menemukan darah pada vagina, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Terlebih bila menimbulkan bau seperti logam yang disertai dengan rasa gatal atau keputihan.
3. Seperti Bahan Kimia
Bau layaknya bahan kimia atau seperti pemutih dapat menjadi alasan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bau seperti ini juga berpotensi menandakan adanya infeksi vaginosis bakterialis. Biasanya, kondisi vaginosis bakterialis juga disertai gejala lainnya, seperti keputihan berwarna putih keabuan, rasa gatal, dan rasa membakar pada vagina saat buang air kecil.
4. Amis
Selain berbau layaknya bahan kimia, bau amis atau seperti terasi juga dapat menandakan kondisi permasalahan serupa. Kondisi vaginosis bakterialis juga dapat membuat vagina mengeluarkan bau tak sedap layaknya ikan busuk. Bau amis dari vagina juga dapat menandakan penyakit lain, seperti trikomoniasis.
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas Vaginalis (TV). Kondisi ini dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa gatal atau perih pada vagina.
5. Bau Busuk
Bau busuk dari vagina juga dapat ditimbulkan dari hal lain dan bukan dari vagina. Salah satu contohnya adalah tampon yang tertinggal dalam vagina. Walau terdengar aneh, namun hal ini bukanlah hal yang jarang terjadi.
Itu dia penjelasan dari berbagai jenis aroma miss v. Pada umumnya, bau yang dikeluarkan vagina dapat bervariasi. Perlu diingat, bila bau itu disertai gejala-gejala seperti rasa sakit, gatal, perih, keputihan tak wajar atau menggumpal, hingga pendarahan bukan karena menstruasi, itu tandanya ada masalah. (Sumber: DetikHealth).
- Pewarta/Editor: Loh
