𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐍𝐄𝐖𝐒

Sapi Mati Akibat Makan Sampah

Soe, Jurnalsepernas.id – SAMPAH merupakan limbah dari rumah tangga yang sejatinya harus pada tempat yang sudah disiapkan penampungannya, sebab apabila sampah yang berasal dari bahan-bahan bekas tidak terpakai itu, apabila dibuang sembarangan di lingkungan pemukiman penduduk, maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan kelangsungan mahluk hidup yang ada di sekitar itu.

B20BC1D7 010F 4720 B3DB 1C7223F858C3 Jurnal Sepernas

Cara bijak adalah sampah seharusnya dimusnahkan dengan cara dibakar supaya sumber penyakit yang bakal ditimbulkannya, ikut musnah dan sampah yang sudah terbakar bisa berguna sebagai pupuk bagi tanaman, sehingga tidak menyebabkan penyakit bagi makluk hidup yang lain.

Jika sampah dibuang sembarangan tempat, bisa menyebabkan hal buruk bagi manusia dan hewan ternak. Sampah yang dimaksud ini seperti kantong plastik kresek, pempres atau popok bayi, kertas/kotak nasi, plastik bungkusan makanan ringan dan sebagainya.

Dampak buruk akibat tumpukan sampah yang berseliweran itu, sudah menelan korban yakni ternak sapi milik Yohanes Taemisa (Wartawan Jurnalsepernas.id), mati akibat memakan kotoran sampah, pada Selasa (04/07).

Ternak sapi milik warga Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika itu, diikat dan dipidah-pindahkan di padang rumput di belakang Pasar Desa Tetaf berhadapan dengan Kantor Camat Kuatnana, namun seekor sapi betina harus mati dengan anak dalam kandungannya.

Untuk membuktikan penyebab kematian sapi tersebut, pemiliknya lalu memotongnya dan ditemukan sampah dalam usus besarnya.

Supaya kejadian tidak terulang, pemilik sapi tersebut, menghimbau warga setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan sekaligus berharap kepada Bupati Timor Tengah Selatan, Camat Kuatnana, Kepala Dinas (Kadis) Peternakan, Kadis Kesehatan, Kepala Desa (Kades) Tetaf, dan dinas terkait untuk melakukan penyuluhan kepada masyakat terkait sampah yang dibuang tidak pada tempatnya, supaya tidak terkesan ternak yang membawa penyakit bagi manusia, justru manusialah penyebab matinya ternak.

Sebagai pemilik ternak, Yohanes merasa sedih, karena ketika manusia mati puluhan ternak harus ikut mati, tetapi ketika ternak mati, apa manusia ikut mati?
Kita tunggu aksi pemerintah terkait penataan sampah.

Pewarta: Yohanes Taemisa
Editor : Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *