Jakarta, Jurnalsepernas.id — LANGIT di atas Kota Jakarta pagi itu cerah, kebisingan ibu kota negara Indonesia itu bertambah hiruk lantaran sejumlah suporter sepakbola pendukung Coach (Pelatih) Shin Tae-yong (STY) bergegas menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soeta) Kota Tangerang, Banten.
Mungkin banyak orang Indonesia tidak mengetahui, bahwa orang yang telah berjasa bagi persepakbolaan tanah air itu, akan Pulang Kampung (Pulkam) halamannya Korea Selatan (Korsel), namun ada hal yang menarik sepanjang yang kita ketahui, belum pernah ada pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang berkebangsaan asing diantar ke Bandara oleh ratusan, bahkan mungkin ribuan suporter sepak bola.
STY yang meninggalkan Indonesia dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ahad (26/01) sekitar pukul 21.50 WIB sebelum naik ke pesawat Korean Air dengan nomor penerbangan KE 628 menuju Incheon, Korea Selatan diantar ratusan bahkan mungkin seribuan suporter Ultras Garuda.
Sebelum berangkat, STY sempat memberi keterangan pers kepada para awak media sebelum berjalan menuju ke ruang tunggu dan naik ke pesawat.
Menyaksikan antusias suporter memberikan salam perpisahan, STY merasa sangat terharu diantar begitu ramai hiruk-pikuk oleh suporter Ultras Garuda yang mengantarnya di Bandara Soetta begitu semarak dan ramai hingga dia meneskan air mata.
Suasanannya melebihi suporter Indonesia menyambut kedatangan tim nasional yang berhasil merebut juara di turnamen internasional di luar negeri. Gambaran perhatian suporter ini membuktikan bahwa STY sebenarnya masih ingin dipertahankan sebagai pelatih tim nasional. Apa lacur Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menentukan pilihan lain, meskipun kontrak STY pernah diumumkan melalui laman resmi PSSI diperpanjang hingga 2027.
STY mengaku kepada pers segera kembali ke Korea, karena ada hari raya besar, juga ingin beristirahat. Ketika ditanya mengenai tawaran negara lain, STY mengatakan, pernah ada, tetapi dia ingin beristirahat lebih dulu. STY berharap, meskipun berganti pelatih, para pemain Indonesia jangan kecewa.
STY mengatakan keinginannya untuk mendirikan STY Soccer Academi di Indonesia adalah sebuah mimpi besar. Dia berharap, sepak bola di Indonesia dan di Jakarta semakin baik dan kian sukses. Dia juga belum dapat memastikan, kapan akan kembali lagi ke Jakarta. Namun akan tetap ke Jakarta karena adanya STY Soccer Academy.
STY menyampaikan terima kasih kepada PSSI, kepada Ketua Umumnya Erick Thohir dan semuanya yang telah menerimanya melatih tim nasional selama lima tahun terakhir. Juga kepada para suporter yang selalu memberi dukungan kepadanya.
Keberangkatan kali ini STY diantar oleh Ultras Garuda dan pamit pada mereka. Melalui instagramnya, STY juga menyampaikan salam perpisahan kepada seluruh penggemarnya di Indonesia. STY digantikan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert sejak 12 Januari 2025.
Sebelum balik ke Korea, mantan pelatih tim nasional Indonesia kelahiran 11 Oktober 1970 itu dan asistennya sempat makan bersama. STY mendoakan dan berharap tim nasional Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
STY disanjung dan diantar sangat antusias oleh para suporter, Ultras Garuda yang merupakan suporter tim nasional Indonesia. Mereka mengenakan kaos berwarna merah dengan logo Garuda di dada sebelah kiri. Para suporter melepas dengan irama lagu.
Selama menjadi pelatih timnas Indonesia, banyak sukses besar STY di antaranya mengantar tim Garuda mampu mengalahkan tim asal negaranya sendiri Korea Selatan, Jumat 24 April 2024 pada perempat final AFC CUp U-23 di Stadion Abdullah Khalifa, Doha, Qatar. Indonesia menang adu penalti 11-10 atas Korea Selatan.
STY yang mulai menjadi pelatih Garuda Desember 2019 menggantikan Simon McMenemy, pada Piala AFF 2020 yang digelar 2021 hingga awal 2022 tim nasional Indonesia berhasil mencapai final setelah 6 tahun absen di partai puncak.
Ia berhasil membawa tim Garuda lolos ke Piala Asia 2023 dan merupakan langkah maju bagi tim nasional Indonesia. Ini pertama kali tim Garuda lolos ke Piala Asia 2023. Lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menaikkan peringkat FIFA tim nasional Indonesia dari urutan ke-174 menjadi 127
Pewarta: Alamsyah
Editor : Loh
