𝐁𝐀𝐇𝐀𝐒𝐀 - 𝐒𝐀𝐒𝐓𝐑𝐀

Geliat Tanpa Syarat

Puisi Karya: Devika

Pagi ini persegi dengan giginya. Merangkak perlahan dengan dahannya.

Kopi pagi barengi dengan intinya. Di tutup seruput obat semaput.

Sementara,..

Di luar sana sunyi berbunyi masih bengi. Suara masih berada di antara dahaganya mata.***

Napas menderu mengharu biru. Hiasi raga dengan sengaja.

Makhluk kecil menggeliat tanpa syarat. Sambut pagi dengan senang hati. Embun bergelayut berkerubut imut. Menetes hati, basuhi bumi.

Hari ini ku mulai buka hati. Terima semesta apa adanya. Ku singkap sedikit dekap. Ku intip dari mata yg paling sipit.

Sedangkan,..

Jendela ku buka menganga. Melahap udara senantiasa. Usus menggerus begitu halus. Dada mengembang tak kepalang.

Begitu indah ranah ini. Begitu lucu keluar dari keliru. Senyum kecil menggeliat terawat. Ranumkan harum yg selama ini terkulum.

Laode Hazirun

Ketua Umum Jurnal Sepernas."Sepernas satu2nya organisasi pers dari Indonesia timur yg merancang UU Pers tahun 1998 bersama 28 organisasi pers" HP: 0813-4277-2255

Related Articles