Menuju Pilwalkot, Basri Annas Usung Konsep Perubahan
Palopo, Jurnalsepernas.id – SATU lagi kandidat meramaikan bursa Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Ia adalah Basri Annas. Balihonya sudah terpasang di berbagai lokasi strategis di kota ini.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Basri Annas, Andi Esong Sultan, SH yang berhasil dihubungi Jurnalsepernas.id, Selasa (07/05), Basri Annas berniat maju pada Pilwalkot Palopo karena dukungan keluarga.
”Pak Basri tidak asal maju. Beliau maju dengan konsep perubahan,” kata Andi Esong.
Ada lima agenda perubahan yang diusung Basri. Pertama pemanfaatan Pelabuhan Tanjung Ringgit. Kedua, destinasi wisata. Tiga, persiapan pembelian tanah untuk Provinsi Tana Luwu. Empat, sumber-sumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang harus diperhatikan, dan yang ke lima membuka batas Palopo-Toraja.
Jika Basri mendapat amanah memimpin Kota Palopo 2024-2029, maka ia akan mengubah Pelabuhan Tanjung Ringgit yang masih seolah ‘tidur’, menjadi pusat niaga atau kargo. Dengan demikian, Palopo akan menjadi pusat distribusi barang dan jasa.
Dengan demikian, hasil bumi Tana Luwu dan sekitarnya seperti beras, kopi, dan lainnya didistribusikan ke Papua, Timor Leste, Nusa Tenggara. Sebaliknya, komoditas dari luar didistribusikan dari Palopo ke kab/kota di Tana Luwu dan sekitarnya.
Dengan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Ringgit, bisa dibangun tangki minyak untuk menyuplai kebutuhan Tana Luwu dan daerah sekitar seperti Kolaka dan Morowali. Ada putra daerah Tana Luwu yang mempunyai keahlian di bidang itu, yakni Trisal Tahir dan Andi Unru Baso (Ubas).
Lanjut, destinisasi wisata akan dikelola dengan baik. Budaya nenek moyang seperti Kitab I La Galigo dilestarikan. Menjadikan Teluk Bone sebagai tempat memancing ikan tuna. Destinasi wisata Sumber Daya Alam (SDA) buah-buahan seperti rambutan, durian, langsat, perlu diperhatikan. Jangan dibawa ke luar daerah, tapi tetap dijual di Palopo agar orang datang membeli buah-buahan di sini.
Lanjut Andi Esong, Basri juga akan mempersiapkan pembelian tanah untuk Provinsi Tana Luwu di Sampoddo. Lalu sumber-sumber APBD diperhatikan dengan baik, karena apa yang mau dibangun kalau anggaran tidak siap. Dan terakhir, membuka batas Palopo-Toraja.
”Bagaimana penjabaran dari konsep tersebut, akan dijelaskan secara rinci pada visi-misi Pak Basri nanti,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kendaraan politik, ada opsi yang bisa digunakan yakni; opsi jalur Partai Politik (Parpol) dan opsi jalur perseorangan. Diakuinya, sudah ada beberapa Parpol yang sudah berkomunikasi politik untuk diusung pada Pilwalkot 2024.
Pewarta: Tim
Editor : Loh