Cerpen Karya: Izz Rustya
Editor : Loh
“HAMILI aku, Yuda,” perintah wanita cantik yang bernama Ambar pada lelaki yang sedang duduk bersimpuh di hadapannya.
Lelaki itu sontak mendongak dengan tatapan tidak percaya sembari menggelengkan kepalanya.
“Tidak mungkin Bu. Apa kau sudah gila, Nyonya,” ucapnya sambil menahan emosi. Bagaimana pun juga wanita yang ada dihadapannya kini adalah atasannya. Wanita tersebut, hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu? Aku melihatmu sebagai seorang istri yang begitu mencintai suaminya selama ini.” Laki-laki itu masih berusaha mencari tahu, apa gerangan penyebab sang majikan memintanya berbuat sesuatu di luar hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
“Apa anda tak memikirkan perasaan tuan, Raja, Bu Amgar?” Melihat wanita itu diam saja membuat amarah Yuda semakin memuncak. Wanita itu mendelik tajam ke arah Yuda. Bisa-bisanya dia mempertanyakan sesuatu yang sebenarnya dia sendiri sudah tahu jawabannya. Tentu saja wanita itu sangat mencintai suaminya. Bahkan melebihi rasa cintanya terhadap diri sendiri.
Wanita itu lantas berdiri, berjalan mengitari tubuh Yuda yang selama menjadi boddy guardnya sembari memindainya.
“Aku memikirkan perasaannya! Aku selalu memikirkannya! Itu sebabnya aku memutuskan hal ini,” ujar Ambar Boss Yuda.
“Aku harus hamil secepatnya!” Yuda tersentak mendengar penuturan Sang majikan bertubuh seksi itu.
“Kau tahu! Mas Raja, suamiku tidak akan pernah bisa membuatku hamil,” Ambar membatin.
“Apa? Sungguh saya semakin tidak mengerti jalan pikiran Anda, Nyonya,” tanya Yuda lagi. Anda mengetahui hal itu, tapi Anda ingin hamil anak saya. Maaf, saya tidak bisa!” tolak Yuda tegas. Dia tidak mau membuat skandal bersama istri majikannya tersebut.
Ambar marah mendengar hal itu.
“Kalau begitu, biarkan saja istrimu itu pakai BPJS,” sentak Ambar.
“Apa?!” Yuda sama sekali tidak rela. Dia tidak bisa.
“Cepat putuskan. Aku akan meminjamkan uang untuk biaya operasi istrimu asal kamu menyentuhku sampai hamil,” seru Ambar sembari Bibirnya bergetar kala mengucapkan kata itu.
Tubuh yang selalu dia rawat dan dia jaga selama ini untuk Raja, suaminya. Kini dia menghinakan diri sendiri di depan orang yang tidak lain dia adalah bodyguardnya sendiri.
Sebagai seorang bodyguard tubuh Yuda yang atletis memang menambah ketampanannya. Hal itu juga yang membuat Ambar lebih memilihnya dibandingkan dengan harus selingkuh dengan lelaki di luaran sana. Selain takut akan penyakit. Akan terlalu ribet juga jika selingkuh dengan pria lain. Dia tidak ingin ada masalah ke depannya.
Kalo selingkuh dengan pria lain, tentu saja suaminya akan lebih mudah curiga terhadapnya. Jika dengan Yuda, dapat dipastikan tak akan meninggalkan jejak. Karena laki-laki itu selalu bersamanya setiap saat, kecuali jika Ambar berada di dalam kamar atau sedang bersama suaminya.
“Putuskan Yuda! Aku tidak punya banyak waktu,” cecar Ambar tak sabar.
Laki-laki berusia dua puluh lima tahun itu masih berpikir keras. Dia masih menimang-nimang jalan yang terbaik. Dia tidak ingin menjadi selingkuhan istri majikannya, tapi di sisi lain dia tidak punya banyak waktu untuk berlama-lama. Sang istri sedang dioperasi, karena tidak bisa melahirkan secara normal diakibatkan bayi yang di dalam kandungannya sungsang.
“Baiklah, ini demi istri saya,” lirihnya sembari terus menunduk. Air mata penyesalan turun perlahan. Dia sudah mengkhianati kepercayaan istrinya. Istri yang amat dicintainya yang sekarang sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama mereka. Dia menyesal tidak bisa berbuat banyak. Dia tidak punya uang sebanyak itu untuk biayai operasi sesar sang istri.
“Asal, anda menjamin keselamatan saya,” ucapnya lagi. Dia tahu sedang berhadapan dengan siapa saat ini. Ambar Sastrowardoyo adalah istri dari Raja Sastrowardoyo. Dia adalah pengusaha yang terkenal bengis. Dia akan melakukan segala cara untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Meskipun demikian, laki-laki berusia tiga puluh tahun itu sangat setia pada istrinya. Raja sangat mencintai istr
