𝐎𝐏𝐈𝐍𝐈

Suamiku Selingkuh di Malam Pertamaku

Cerber Karya: Cecilion

Editor : Loh

β€œAhhh, geli sayang ihh!” Lenguhan mesra itu terdengar ditelingaku, sesaat hatiku mulai tak karuan.

Bagaimana bisa malam pertama bercinta dengan suamiku, aku mendengar lenguhan Mesra di rumah baru Mas Fahri, suamiku. Yang jelas-jelas kami belum melakukan hal itu.

Jantungku semakin berdetak lebih kencang, kala lenguhan itu semakin keras. β€œPelankan suaramu, sayang nanti istriku bisa tau,” ujar Mas Fahri, masih bisa ku dengar.

Brak!

Aku mendorong pintu kamar dengan sekuat tenaga, dua manusia yang tengah bercinta itu sontak terkejut kala melihatku yang tepat berada dihadapan mereka. β€œFasya!” Panggil Mas Fahri, lalu melepaskan tubuh wanita itu dari pangkuannya.

Mataku semakin membelalak, bagaimana bisa Mas Fahri, berbuat hal seperti itu pada adik angkatnya sendiri yang bernama Tania. Mataku kian berkaca-kaca tapi sekuat tenaga aku tahan air mata ini, karena tak mau aku terlihat tersakiti dihadapan mereka.

β€œManusia menjijikkan,” teriakku lantang menggema kamar ini.

β€œPelankan suaramu, Sayang,” pinta Mas Fahri, bahkan ia tak malu memperlihatkan kejantananya dihadapanku.

β€œTalak aku sekarang juga Mas,” pintaku menekankan kata.

β€œCk, belagu minta talak. Kamu tuh beruntung bisa menikah dengan Mas Fahri, mau kamu jadi mis
kin lagi,” sinis Tania.

β€œLebih baik kembali ke setelan semula, dari pada berubah setelan tapi murahan,” sindirku menekan kata ‘murahan’.

β€œCk, orang miskin belagu,” cibirnya.

β€œMasalah kalau gue miskin hah? Dari pada loe miskin iman. Jijik gue liatnya bercinta sama abang sendiri ” ucapku dengan nada menantang.

β€œBerani loe, hah,” hardiknya.

Aku yang sudah teramat Emosi, meraih guci yang ku tahu harganya jutaan. Lalu melempar ke arah wanita jalang itu yang tengah dibaluti selimut.

Bugh!

β€œMampus loe!”

Guci itu pecah berserakan dilantai, sedangkan Tania meringis menahan nyeri.

β€œArghhh,” rintihnya, tanganya memegangi kepala yang mulai berdarah itu.

β€œFasya!,…. Mulai sekarang aku menalakmu,” teriak lantang Mas Fahri, menyebutkan kata talak tiga kali. Dan detik itulah aku sudah berstatus janda.

β€œBagus, beruntung kamu belum menikmati tubuhku,” sahutku tenang lalu menyunggingkan senyuman mengejek kearah Lelaki bejat itu.

Aku meninggalkan kedua manusia itu, lalu melangkah menuju kamar pengantin. Bahkan bunga-bunga yang sudah ditata rapi belum juga tersentuh, beruntung aku belum juga tersentuh oleh lelaki itu.

Aku tinggal mengambil koper milikku, lalu meraih kunci mobil sport hadiah tadi pagi yang diberikan Papa mertua padaku.

Tapi sebelum meninggalkan rumah ini, aku mengambil sebuah flashdisk yang berisikan rekaman CCTV di kamar tadi, untuk menjadikan bukti perselingkuhan Lelaki bejat bersama wanita jalang itu yang tiada lain adik angkatnya sendiri.

Gegas aku menginjak pedal gas, dan melajukan mobil sport milikku. Beruntung sebelumnya aku sudah lihat dalam mengemudi jadi tak kesulitan untukku mengemudi.

Air mataku jatuh begitu saja, rasa sesak dalam dada ini seperti menghimpit dua dinding. Terbayang akan malam pertamaku yang begitu indah, namun ternyata itu hanyalah hayalan belaka. Semua itu musnah, tapi diriku teramat bersyukur. beruntung mengetahui tentang kebusukan suamiku sebelum aku terjamah.

Air mataku berjatuhan seiring mobil melaju, hingga tiba di sebuah rumah sederhana. Gegas aku memarkirkan mobil lalu masuk ke dalam rumah.

β€œLoh, Fasya,” ibu terkejut, matanya membulat melihatku berada disini.

Aku langsung memeluk wanita yang sudah membesarkanku seorang diri. β€œKenapa, Sya? Cerita sama ibu,” ucapnya masih memelukku.

β€œMas Fahri bu..Mas Fahri selingkuh,” tangisku pecah, pedih sekali bayangan sosok dua insan yang sedang bercinta itu berseliweran dibenakku.

β€œAstagfirullah,” ujar Ibu, terkejut aku semakin mengeratkan pelukan.

β€œMas Fahri, sudah menalak Fasya juga bu,” ungkapku, tangisku semakin pecah.

Ibu tertegun mendengar penuturanku. β€œIbu gak papa, lebih baik kamu bercerai daripada bertahan,” ucapnya menguatkanku.

Aku melerai pelukan setelah merasa sedikit tenang. β€œSudah-sudah, jangan nangis. Kamu istirahat dulu,” titah Ibu, aku mengangguk. Badan ini seperti teramat lelah setelah acara tadi pagi, belum lagi mengetahui perselingkuhan ini membuatku semakin runtuh.

Aku masuk ke dalam kamar, lalu melemparkan Tas ke sembarang arah. Duduk ditepian ranjang. Tiba-tiba sesuatu ide terlintas dipikiran ini, gegas aku mengeluarkan benda pipih berlogo apel, lalu mengirim pesan pada Papa mertuaku.

Senyuman terukir di bibir tipisku, kala aku langsung mengirim sebuah video tadi. Tak lama nomor tersebut sedang mengetik, ku yakin papa shock atas kejadian ini.

Besok, papa akan ke rumahmu,” pesannya.

Fasya, ada di rumah ibu Pa,” balasku pada Papa mertuaku seperti pengganti ayah, sikapnya baik yang bisa meyakinkan hatiku menikah dengan lelaki berkedok baik itu.

Aku merebahkan diri di kasur, semua fasilitas rumahku jauh berbeda dari sebelumnya. Papa mertua teramat baik terhadap keluargaku, bahkan rumah ibu saja direnovasi olehnya.

β€œTunggu mas, aku bakal balas semuanya,” gumamku bersemangat, tentu saja papa akan marah mengetahui bahwa anak bungsunya adalah lelaki bejat.
(Bersambung)

Laode Hazirun

Ketua Umum Jurnal Sepernas."Sepernas satu2nya organisasi pers dari Indonesia timur yg merancang UU Pers tahun 1998 bersama 28 organisasi pers" HP: 0813-4277-2255

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *