Pemkab Takalar Gelar Rakor
Takalar, Jurnalsepernas.id – DESA adalah tumpuan semua pembangunan. Hakikat pemerintahan adalah membuat desa menjadi relevan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr.Setiawan Aswad, M. Dev. Plg dalam Rapat Kordinasi (Rakor) dengan paraxCamat, Kepala Desa (Kades), dan Lurah se Kabupaten Takalar berlangsung di Baruga I Mannindori Kantor Bupati Takalar, Selasa (10/01).
Dihadapan para camat dan kepala desa/lurah, Setiawan menyampaikan, ditengah perubahan yang ada, dipemerintah harus tetap melangkah maju ke depan dalam membangun daerah. “Ketika ada issu yang berkembang di luar sana kita harus menjalin komunikasi dalam mencapai satu kesepakatan yang terbaik,” ujar Setiawan.
Lanjut dikatakannya, desa memiliki hak otonomi tersendiri. “Kita punya otonomi desa, layanan pemerintahan didepan ada didesa mulai dari fungsi pengaturan dengan BPD, fungsi pelayanan, fungsi pembangunan dan fungsi pemberdayaan,” jelasnya.
Ditambahkannya, penting membangun kesadaran diri dengan mengetahui hakekat pemerintahan itu sendiri. Sehingga pemerintahan berjalan dengan baik. Jadi jalankanlah pemerintahan ini dengan data dan fakta untuk mengukur kinerja.
Setiawan berharap, para kepala desa, agar terus menggenjot potensi di desanya. “Kita akan dorong apa yang bisa dikontribusikan dalam kemajuan Takalar ke depan. Dengan cara itu, kita akan menciptakan pola pikir dan pola tindak yang harmonis, meski tidak sama tapi sejalan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Takalar, H. Muh. Hasbi menjelaskan, rakor ini untuk mensinergikan semua program dan menyamakan persepsi antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa dalam pembangunan daerah.
Lanjut Hasbi menjelaskan, perkembangan suatu desa diukur dari Indeks Desa Membangun (IDM), dimana Ada 3 indeks yang harus diperhatikan sebagai indikator dalam meningkatkan angka IDM di desa yaitu indeks ketahanan ekonomi, sosial dan indeks teknologi lingkungan.
“Saya perlu jelaskan ada 4 desa tertinggal dilihat dari status perkembangan di IDM yaitu Desa Balang Datu, Mattiro Baji, Rewataya, dan Desa Tompo Tanah. Menindaklanjuti hal tersebut, saya himbau kepada camat, agar segera melakukan upaya dalam memperbaiki IDM desanya,” imbau Hasbi.
Hasbi menambahkan, dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat, kita harus maksimalkan dana yang ada dalam kelancaran pemerintahan. Tentunya denganย membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai dalam melakukan pekerjaan.
“Selain itu, kita harus fokus pada penanganan kemiskinan extrem. Dengan melakukan pendataan berapa jumlah miskin extrem yang pendapatannya dibawah 10 ribu per kepala, itulah yang harus tersentuh di segala sektor bantuan termasuk jaminan kesehatan,” tegas Hasbi.
Rakor dihadiri Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulawesi Selatan (Sulsel), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Takalar, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Takalar, Camat, dan Kepala Desa/lurah. (Sumber: Humas Pemkab Takalar).
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh
