Mantan Ketua RT/RW Unras di DPRD Makassar
Makassar, Jurnalsepernas.id – PARA mantan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang menamakan diri aliansi, melakukan Aksi Unjuk Rasa (Unras) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Jalan Andi Pangeran Pettarani, Senin (20/03), mereka menuntut Pemilu Raya bagi Ketua RT dan RW segera dilaksanakan.
Belum adanya kejelasan mengenai pemilihan Ketua RT dan RW, sehingga mereka menuding Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto sengaja menunda pelaksanaannya.
Terpantau massa aliansi tiba di halaman Kantor DPRD Makassar sekitar pukul 11.00 Wita, namun oleh petugas mereka tidak diperbolehkan memasuki ruangan .
Dalam menjaga keamanan rumah rakyat itu, terlihat sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) berjaga dan menahan massa pendemo yang berusaha merangsek ke dalam, sehingga mereka tertahan di dekat pagar sembari berteriak meminta masuk untuk menyampaikan aspirasinya.
Ketatnya penjagaan, terlihat para peserta Unras sesekali mendorong pagar yang tertutup. Mereka bahkan mengancam akan bertindak anarkis jika tidak juga diizinkan masuk.
Menurut jenderal lapangan Yeyen Malik, pihaknya sudah berapa kali melakukan demo tidak pernah anarkis. “Karena kami menghargai petugas, kami tahu bagaimana bertindak,” ujar Yeyen.
Yeyen menyoroti posisi ketua RT/RW Makassar yang masih diisi warga berstatus penanggung jawab (Pj). Hal ini pun sudah berlangsung sejak lama tanpa ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk menggelar pemilu raya ketua RT/RW.
“Dengan pemilihan Pj ketua RT/RW diindikasikan adalah cara atau alat untuk mempertahankan kekuasaan wali kota,” paparnya.
Tidak berselang lama sejak menyampaikan tuntutannya, sejumlah massa pun diperkenankan masuk. Sejumlah massa masuk dalam ruangan dan diterima perwakilan anggota DPRD Makassar untuk menyampaikan aspirasinya.
Kontroversi Pemilu Raya RT/RW Makassar yang berbarengan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024, tentu kebijakan ini memicu kontroversi di tengah masyarakat Kota Makassar., khususnya para mantan Ketua RT/RW.
Sebelumnya santer kabar, bahwa pemilu raya Ketua RT/RW Kota Makassar digelar November 2022. Kemudian Walikota mengubah pelaksanakannya bersamaan dengan momen Pilpres dan Pileg 2024.
Pewarta: Sirajuddin
Editor : Loh