Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah Runtuh
Makassar, Jurnalsepernas.id – RUNTUHNYA Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah Jalan Barukang II Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakibatkan puluhan jamaah masjid yang hendak melaksanakan shalat Tarawih, luka-luka dan korban dievakuasi di Rumah Sakit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Rumkit TNI-AL) Jala Ammari Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar, Minggu, (26/03).
Dari sekian banyak korban, ada seorang bocah ditemukan terakhir tertimbun dalam reruntuhan puing-puing kubah bernama Adil Pratama Mandala (10) yang sempat dianggap hilang dan informasi resmi yang diperoleh Jurnalsepernas.id, korban sementara ini berjumlah 12 orang.
Adil berhasil mendapatkan pertolongan oleh Tim Medis Rumah Sakit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI Makassar yang sigap melakukan pertolongan dan mengevakuasi korban.
Menurut keterangan yang diperoleh dari seorang wanita, Rina menyampaikan, Adil merupakan korban terakhir yang ditemukan dibalik reruntuhan Kubah Masjid saat dianggap semua korban sudah dievakuasi oleh warga setempat.
Lanjut Rina, ketika warga membersihkan reruntuhan, ternyata di bawahnya masih terdapat korban lain yaitu Adil dengan luka di kepala dan punggung, seketika itu juga langsung dievakuasi oleh warga ke Rumakit TNI AL Jala Ammari Lantamal VI dan selanjutnya mendapatkan penanganan medis berupa jahitan di bagian yang terluka, terima kasih TNI AL yang telah memberikan pertolongan yang cepat kepada Adil.
Sementara salah seorang dokter Rumkit TNI-AL, Mayor (K) dr. Fanny Yudhiono, Sp, THT, KL mewakili Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital), Letkol Laut (K) dr.Amir Surya, Sp.M, M.Tr. Hanla mengatakan, setelah pihaknya melakukan observasi terhadap para korban.
Menurut Fanny, untuk saat ini Adil bersama korban lainnya yang menderita luka yang sama, sudah ditangani dan dirawat dengan intensif oleh tim medis Rumkital Jala Ammari Lantamal VI Makassar dan empat korban lainnya, sudah bisa pulang dengan kondisi rawat jalan, serta untuk Adil, tim medis masih berusaha untuk mengabari keluarganya di karenakan Telepon Seluler Handphone (Ponsel) milik orang tuanya sementara tidak aktif.
Pewarta: Juha
Editor : Loh