Puisi Karya: Juriman Dla
JANGAN kau ejek peluh yang tak menetes di dahimu, atau langkah letih yang tak pernah kau tempuh.
Hidup tak melulu panggung megah dan sorak pujian,ada yang tumbuh dalam sepi, berakar dalam kegetiran.
Kau hina mereka yang merangkak dalam diam,padahal mereka belajar tegar dari luka yang dalam.
Tak semua hidup harus bising dengan pengakuan, ada jiwa-jiwa tangguh yang memilih kesunyian.
Lidahmu tajam menusuk tanpa tahu perjuangan, kau anggap remeh jalan kecil yang mereka pertahankan.
Tapi ingat, bunga pun bisa tumbuh di celah beton, dan mentari tetap terbit meski kau tak menonton.
Berhentilah jadi hakim atas hidup orang lain, karena tak satupun dari kita yang suci sepenuhnya.
Hargai tiap napas, tiap luka, tiap langkah perlahan karena hidup bukan perlombaan, tapi perjalanan.*
