Don King Gagal Duelkan Kakak-Adik

New York, Jurnalsepernas.id – AWAL dekade 2000-an adalah masa di mana dunia tinju kelas berat seperti dikuasai satu keluarga dari negara Ukraina yakni; Vitali Klitschko, si kakak seorang petarung bertubuh tinggi dengan jab keras dan stamina tanpa akhir.
Wladimir Klitschko, si adik teknisi tinju brilian dengan pukulan kanan yang mematikan.
Keduanya berdiri di puncak karier memegang sabuk juara dunia dari badan tinju yang berbeda.
Bagi para promotor pemandangan ini adalah tambang emas. Dan tidak ada yang lebih paham soal emas selain satu nama Don King. Rambut kribo ikoniknya senyum penuh rahasia, dan kecerdikannya mengubah sebuah pertarungan menjadi pesta uang miliaran rupiah.
(Vitali Klitschko, Sang Kakak, Foto: Dok.Istimewa)
Suatu hari, kabarnya Don King mendekati kubu Klitschko dengan tawaran yang hampir tak masuk akal. Nilainya? Puluhan juta dolar.
Bahkan beberapa sumber menyebut angka yang membuat mata siapa pun berbinar: $100 juta untuk sekali bertarung kakak melawan adik.
Pertarungan yang menurut King akan memecahkan rekor penjualan pay-per-view, mengalahkan duel legendaris Ali vs Frazier.
Bayangkan, di tengah ring dua bersaudara dari Ukraina keduanya juara dunia saling berhadapan.
King tahu ini adalah drama keluarga yang akan jadi sejarah.
Tapi bagi Klitschko keluarga bukan sekadar drama Keluarga adalah segalanya. Vitali kemudian mengingat momen itu, saat menceritakan tawaran tersebut kepada sang ibu Nadezhda Ulyanovna.
Wanita itu menatapnya dengan pandangan yang tak bisa dilawan oleh siapa pun. Suara ibunya tegas tanpa sedikit pun keraguan.
“Saya tidak mau melihat salah satu dari kalian jatuh karena pukulan saudaranya sendiri,
Lebih baik kalian berhenti tinju daripada melakukan itu,” ujar ibunya.
(Wladimir Klitschoko, Sang Adik, Foto: Dok.Istimewa)
Ucapan itu menjadi akhir dari mimpi Don King.
Tak peduli seberapa besar uang yang ditawarkan, tak ada nilai yang cukup untuk membeli ikatan darah yang dibangun sejak kecil.
Bagi Vitali dan Wladimir sabuk juara dunia bisa hilang dan kembali lagi, tapi hubungan kakak-adik adalah gelar yang tak tergantikan.
Akhirnya dunia kehilangan kesempatan menyaksikan duel yang mungkin akan menjadi pertarungan terbesar sepanjang sejarah kelas berat. Bukan karena kontrak gagal, tapi karena cinta seorang ibu yang lebih kuat dari pada uang, ego, atau ambisi. (Sumber: Wikipedia).
Pewarta/Editor: Loh