Keluarga Metusalak Tak Dipedulikan Pemerintah ?
Soe, Jurnalsepernas.id – SETIAP warga negara yang hidup dalam kekurangan berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah, khususnya pemerintah kabupaten dan pemerintah desa berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bedah rumah bagi keluarga yang rumahnya dinilai tidak layak huni.
Hanya terkadang ada beberapa daerah di Indonesia, bantuan yang diperuntukkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tidak tersalur dengan baik, alih-alih warga yang betul-betul layak mendapatkan bantuan, mereka tidak mendapatkan haknya.
Hal seperti itu yang dialami keluarga Metusalak Liunokas, warga Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) tergolong keluarga tidak mampu yang seharusnya didata masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), namun nyatanya tak dipedulikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS.
Ketika ditemui oleh awak Media Jurnalsepernas.id di kediamannya yang reot, Selasa (28/06) mengatakan, pihaknya sekitar 30 tahun lamanya, tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah, bahkan dilirik pun tidak. Padahal gubuk derita milik Metusalak Liunokas dihuni empat jiwa masing-masing Metusalak sendiri, lalu Agustinus Selan, Ruben Selan, dan Adtriana Selan yang sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah. Padahal setiap pemilihan Kepala Desa (Kades), Bupati, Gubernur, Presiden, dan Legislatif, keluarga ini tidak luput mendapat undangan dan selalu menyalurkan suaranya.
Dalam pantauan Awak Media Jurnalsepernas.id Kabupaten Timor Tengah Selatan, rumah kediaman Metusalak Liunokas layak seperti kandang ayam. Sangat memprihatinkan kondisi warga tak beruntung ini, mereka tidak pernah dilirik, apalagi mendapat bantuan dari pihak manapun, terlebih pemerintah setempat, sehingga dirinya merasa kecewa.
Metusalak Liunokas bersama isteri dan anak-anaknya hanya tinggal di gubuk sudah tak layak huni bila hujan bocor dan tidur pun beralaskan tikar kumuh yang tidak mampu untuk mengganti yang baru. Atas kondisi tersebut, dirinya sangat berharap pemerintah setempat menyalurkan bantuan kepadanya layaknya warga negara seperti dirinya.
Masih Pemkab TTS dan Kepala Desa (Kades) setempat menutup mata?
Pewarta: Yoseph Meol
Editor : Loh