Makassar, Jurnalsepernas.id – MEDIA pemberitaan atau pers nasional dituntut profesional dalam menyajikan berita sebaimana fungsinya sebagai; media informasi, media pendidikan, media infotaiment (hiburan), dan kontrol sosial. Juga dalam merekrut wartawan harus orang-orang yang belum memiliki media dan mereka betul-betul bersedia menjalankan amanah pada media tersebut.
Hanya terkadang miris, ada media penerbitan tertentu merekrut wartawan yang sudah memiliki media, karena faktor kedekatan atau sudah dikenal, sehingga lancang memasukkan di medianya tanpa meminta pertimbangan mau bergabung dan bersedia mundur dari media yang sudah mereka geluti.
Media yang dianggap tidak profesional itu adalah Online SuaraHam.com yang diduga tidak jelas alamat redaksionalnya yang managemennya seenaknya memasukkan nama-nama wartawan Jurnalsepernas.id, tanpa sepengetahuan wartawan yang bersangkutan.
Hal ini terkuak, ketika managemen Jurnalsepernas.id mengklarifikasi pada mereka yang namanya tercantum dalam box redaksi SuaraHam.com bahwa mereka tidak pernah diminta dan menyetujui bergabung dengan SuaraHam.com.
Nama-nama wartawan Jurnalsepernas.id yang terpampang dalam box redaksi SuaraHam.com masing-masing: Nurdin Dini (Redaktur Pelaksana), Jufri Habi (Staf Redaksi), M. Yunus (Staf Redaksi), Syarif Tompo (Staf Redaksi), AAN (Staf Redaksi), Arifuddin (Staf Redaksi), dan Isjayadi (Kepala Biro Kaltim). Namun, apabila dari sejumlah nama ini mau bergabung dengan SuaraHam.com, dipersilakan dengan meminta keluar dari Jurnalsepernas.id atau dikeluarkan, karena tidak boleh dualisme media.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Jurnalsepernas.id, La Ode Hazirun (Loh) sudah mengklarifikasi beberapa orang yang menyatakan tidak pernah melakukan pembicaraan dengan Pemred SuaraHam.com untuk bergabung. Mereka tetap mengabdi dan membela Jurnalsepernas.id.
Untuk itu, mereka meminta managemen atau penanggung jawab media SuaraHam.com, khususnya yang menangani wartawan menghilangkan atau menghapus nama mereka dari box redaksi SuaraHam.com, namun persahabatan dan silaturahmi tetap takkan pernah luntur.
Pewarta : Rusmin
Editor : Loh
