Warga Desa Barugaya Protes Pilkades
Takalar, Jurnalsepernas.id – Masyarakat desa Barugaya kecamatan polut Kabupaten Takalar demo di depan Kantor Dinas Dosial dan Pemerintahan Desa (Dinsos PMD) terkait dugaan kecurangan pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabuten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dihelat, pada Ahad (04/12) yang terjadi di Desa Barugaya, Kecamatan Polobangkeng Utara (Polut).
Indikasi adanya kecurangan tersebut, menurut calon nomor urut 1, Sujarwan, S.Sos, ditemukan di Tempat Pengumutan Suara (TPS) 1 dan TPS 6 dimana ditemukan, ada yang sudah mencoblos di TPS 1 datang lagi mau mencoplos di TPS 6.
Orang yang mencoblos dua kali itu diketahui saksi nomor urut 1, lalu diprotes saat penghitungan suara tapi tidak digubris oleh panitia penyelenggara. Makanya calon no urut 1 tidak menerima kecurangan yang dialaminya, sehingga para pendukung nomor urut 1 melakukan aksi Unjuk Rasa (Unras).
Sayangnya para perserta aksi Unras untuk menyampaikan aspirasi tentang adanya kecurangan, tak seorang pun pegawai Dinsos-PMD Takalar menerima atau pelayani, menyebabkan mereka kecewa.
Akhirnya, para penuntut demokratisasi yang disuarakan peserta Unrad, melanjutkan ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daeran (DPRD) Takalar diterima oleh anggota dewan, Bakri Sewang dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Fadel Achmad, Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), Syahrir Nassa dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Pahlawan Tutu dari Partai Golongan Karya (Golkar), Baktiar Syam dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Haji Sija dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Dalam pertemuan itu, Juru Bicara (Jubir) Unras menyampaikan adanya dugaan kecurangan pada Pilkades Barugaya kepada Ketua Fraksi, Bakri Sewang, bahwa ada pemilih dua kali mencolos dan ada pula pemilih masih di bawah umur yang bersangkutan masih pelajar SMP.
Lanjut dipaparkan, kotak suara TPS 1 dan 6 yang dinilai bermasalah, di hitung di kantor kecamatan dan saksi calon no urut 1 tidak undang dan tidak hadir baru dia buka dan dia melakukan perhitungan suara di kecamatan.
Dari pemaparan Jubir itu, semua anggota dewan berjanji akan memanggil Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) desa dan P2KD Kabupaten untuk melakukan rapat dengan unsur Ketua DPRD Takalar.
Pewarta: Abd Rauf Ampa
Editor : Loh