Pinrang, Jurnalsepernas.id – SEKOLAH merupakan institusi pendidikan sebagai wadah atau sarana interaksi belajar dan mengajar bagi anak didik dan pendidik untuk menimba ilmu pengetahuan.
Sebagai sarana pendidikan, tentunya bangunan sekolah harus sepresentatif dan bersih lingkungan, agar siswa-siswi dan para guru dalam melakukan proses belajar-mengajar merasa aman, nyaman tidak terganggu dengan kondisi ruang belajar yang memprihatinkan, menyebabkan mereka tidak fokus menerima dan memberi pelajaran.
Fenomena tersebut, diduga terjadi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) di mana pada ruang belajar terlihat plafon bolong-bolong alias ada sebagian ambruk, hal ini mengancam keamanan dan keselamatan orang-orang di dalamnya, terutama para murid dan guru, karena plafon terlihat sudah lapuk yang dapat secara tiba-tiba ambruk di saat sementara proses belajar-mengajar, sebagaimana diabadikan awak media Jurnalsepernas.id, Jumat (01/08) sekitar pukul 08.44 Wita.
Sekolah yang terletak di Jalan Poros Malimpung Benteng, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua ini bukan hanya plafon yang diresahkan, namun juga pagar sekolah, supaya anak didik dan pihak luar tidak mudah keluar masuk harus ada sarana pagar. Kondisi tidak adanya pagar, anak-anak muda bolos.
Sementara lingkungan bagian luar terlihat jorok, sampah dan kotoran lainnya berserakan, termasuk dekat toilet, tentu hal ini dapat menimbulkan penyakit, padahal idealnya kondisi sekolah, baik bagian dalam maupun luar, harus higienis supaya pihak-pihak yang melakukan kegiatan di sekolah sehat dan merasa nyaman.
Terkait hal tersebut, orang tua siswa yang tergabung dalam Komite sekolah memohon kepada pemerintah turun lapangan melihat kebenaran hasil pantauan Awak Media.
Untuk itu Amir, Nurdin, dan beberapa orang tua siswa dan guru mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang untuk memperbaiki kondisi SMPN 2 Patampanua yang sudah memprihatinkan. Kita tunggu respon pemerintah setempat khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang.
Pewarta: Andi Anshari
Editor : Loh
