Soe, Jurnalsepernas.id – ROMBONGAN peserta lomba paduan suara dari Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK) Desa Loli, Kecamatan, Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diberangkatkan dari lokasi perbatasan Kabupaten TTS dan Timor Tengah Utara (TTU) menuju Kota Soe.
Pemberangkatan itu, dalam rangka mengikuti Lomba paduan suara antarsekolah Keagamaan Kristen se-Kabupaten TTS yang berlangsung di Gereja Batu Karang Nono Honis, Jumat (30/05).
Keikutsertaan para siswa SMAK tersebut, membuat para orang tua peserta lomba melepas anak-anak mereka dengan penuh kesedihan dan keragu-raguan, akibat curah hujan yang sangat deras.
Berkat semangat juang Kepala Sekolah (Kepsek), dewan guru, dan pelatih yang begitu antusias, membuat orang tua peserta lomba tetap bersemangat melepas anak-anaknya diberangkatkan, meski harus diterpa hujan sepanjang perjalanan dari Desa Loli ke Gereja Batu Karang Nonohonis.
Kejadian itu memang menjadi sebuah cerita yang sangat mengganggu perasaan Sarlota Knaufmone, seorang ibu dari salah satu peserta lomba Aprydo Krisandi Angket harus mengalami kesedihan dengan penuh harapan semoga peserta lomba yang diberangkatkan mendapat perlindungan dari Tuhan, atas ketulusan dan keikhlasan mereka demi mendapatkan perhatian dan suara yang bisa menggugah hati panitia atau tim juri serta para tamu yang hadir.
Setelah tiba di Kota Soe yang suhu udaranya sangat dingin, peserta lomba asal SMAK Loli harus berusaha semaksimal mungkin menjaga stamina dan vokal mereka, agar tetap semangat tanpa memperdulikan curah hujan dan suhu dingin yang mereka rasakan.
Ternyata di saat panitia melakukan panggilan terhadap peserta lomba asal SMAK Loli yang mendapatkan nomor peserta tiga, mereka tampil dengan semangat membuat tiga orang panitia dengan pandangan serius termasuk para penonton yang hadir kurang lebih 500 orang nampak serius memberi parhatian kepada peserta lomba momor urut 03 asal SMAK Loli.
Para penonton juga sekaligus memberi apresiasi dan sambutan berupa teriakan dan tepuk tangan yang begitu meriah dan menggema membuat peserta lomba semakin semangat dan bahagia hingga menyanyikan dua buah lagu dengan penuh haru, gembira dan semangat seolah tiada hujan dan perubahan suhu dingin yang dialami peserta lomba.
Dalam kesempatan itu, SMAK Loli membawakan dua buah lagu terlihat kompak dan merdu yang menggema di ruangan Gereja Batu Karang, sesuai hasil pantauan Awak Media ini.
Semry Taneo, salah seorang guru, kepada Awak Media mengatakan, keikutsertaan murid SMAK Loli atas inisiatif dan gebrakan Kepsek, Jon Noni Tabun yang begitu semangat.
“Kami memiliki semangat yang tinggi untuk mendapatkan penilaian yang menyenangkan dari panitia dan dewan juri, bahwa ada tertulis: Barang siapa bekerja, maka berilah dia makan dan barang siapa tidak bekerja, janganlah diberinya makan,” ujar Semry.
“Artinya kami memang melatih dengan sungguh-sunggu dan kami optimis pasti mendapatkan juara berdasarkan perjuangan kami yang begitu semangat,” tutup Semry.
Pewarta: Maklon Angket
Editor : Loh
