Sapi Mati Akibat Makan Sampah
Soe, Jurnalsepernas.id – SAMPAH merupakan limbah dari rumah tangga yang sejatinya harus pada tempat yang sudah disiapkan penampungannya, sebab apabila sampah yang berasal dari bahan-bahan bekas tidak terpakai itu, apabila dibuang sembarangan di lingkungan pemukiman penduduk, maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan kelangsungan mahluk hidup yang ada di sekitar itu.
Cara bijak adalah sampah seharusnya dimusnahkan dengan cara dibakar supaya sumber penyakit yang bakal ditimbulkannya, ikut musnah dan sampah yang sudah terbakar bisa berguna sebagai pupuk bagi tanaman, sehingga tidak menyebabkan penyakit bagi makluk hidup yang lain.
Jika sampah dibuang sembarangan tempat, bisa menyebabkan hal buruk bagi manusia dan hewan ternak. Sampah yang dimaksud ini seperti kantong plastik kresek, pempres atau popok bayi, kertas/kotak nasi, plastik bungkusan makanan ringan dan sebagainya.
Dampak buruk akibat tumpukan sampah yang berseliweran itu, sudah menelan korban yakni ternak sapi milik Yohanes Taemisa (Wartawan Jurnalsepernas.id), mati akibat memakan kotoran sampah, pada Selasa (04/07).
Ternak sapi milik warga Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika itu, diikat dan dipidah-pindahkan di padang rumput di belakang Pasar Desa Tetaf berhadapan dengan Kantor Camat Kuatnana, namun seekor sapi betina harus mati dengan anak dalam kandungannya.
Untuk membuktikan penyebab kematian sapi tersebut, pemiliknya lalu memotongnya dan ditemukan sampah dalam usus besarnya.
Supaya kejadian tidak terulang, pemilik sapi tersebut, menghimbau warga setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan sekaligus berharap kepada Bupati Timor Tengah Selatan, Camat Kuatnana, Kepala Dinas (Kadis) Peternakan, Kadis Kesehatan, Kepala Desa (Kades) Tetaf, dan dinas terkait untuk melakukan penyuluhan kepada masyakat terkait sampah yang dibuang tidak pada tempatnya, supaya tidak terkesan ternak yang membawa penyakit bagi manusia, justru manusialah penyebab matinya ternak.
Sebagai pemilik ternak, Yohanes merasa sedih, karena ketika manusia mati puluhan ternak harus ikut mati, tetapi ketika ternak mati, apa manusia ikut mati?
Kita tunggu aksi pemerintah terkait penataan sampah.
Pewarta: Yohanes Taemisa
Editor : Loh