Pegawai Puskesmas Telen Terima Gaji Buta ?
Sangatta, Jurnalsepernas.id – SELURUH warga Negara Indonesia membutuhkan Sarana dan Prasarana (Sarpras) pelayanan kesehatan yang memadai buat memeriksakan diri untuk mendapatkan perawatan.
Menyadari hal itu, pemerintah pusat menggelontorkan dana besar untuk membangun Rumah Sakit (RS) setiap kota hingga kecamatan yang disebut Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan menggaji tim medisnya. Tapi apa lacur, terkesan masih saja pegawai dan tenaga kesehatan pada Puskesmas tertentu malas datang tepat waktu melayani pasien.
Sebut saja Puskesmas Telen, Muara Pantun, Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim), sudah jam kerja, tapi pelayanan belum dibuka, sehingga masyarakat kecewa.
Betapa tidak, pasalnya salah seorang awak media ini hendak berobat pada Selasa (20/01) datang dari pukul 08.33 Wita hingga 10.00 Wita loket pelayanan belum terbuka, bahkan keadaan ruangan perawatan Puskesmas terlihat kosong melompong.
Wahyu, salah seorang pegawai Puskesmas ketika dikonfirmasi tentang hal itu dengan enteng mengatakan, pegawai dan tenaga medis telat datang tergantung maunya mereka sendiri. “Kami ada kesibukan di rumah jadi tergantung maunya kami masuk,” ujar Wahyu sembari memperhatikan handphonenya.
Mendapat jawaban yang dilontarkan Wahyu, menyebabkan awak media muak dan geram, karena menilai tidak pantas seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digaji Negara berasal dari uang rakyat dengan seenak mulutnya berkata tak lazim.
Mendapatkan pemandangan yang tidak elok terhadap kondisi Puskesmas Telen tiap harinya, memberi kesan bahwa sebabagian besar pengelola unit pelayanan kesehatan itu menerima gaji buta dan hal ini harus mendapat perhatian serius dari pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan pelajaran, demi citra dan nama baik, khususnya di Puskesmas Telen, Kutim.
Pewarta: Sabran
Editor : Loh