Makassar, Jurnalsepernas.id – MUNGKIN setiap wanita pasti pernah mengalani Miss V atau vagina sering becek atau basah. Kondisi ini kadang terjadi ketika wanita sedang terangsang. Namun, bila Miss V yang sering basah terus-menerus apa masih tergolong normal?
Dikutip dari Medical News Today, vagina adalah selaput lendir yang memiliki kulit dan jaringan yang selalu lembab. Cairan vagina sangat penting untuk menjaga kesehatan vagina dan membuat aktivitas seksual nyaman.
Wanita umumnya menghasilkan 1-4 ml cairan vagina dalam sehari. Menurut dr Jen Gunter, dokter kandungan-ginekolog, cairan vagina yang sangat besar dan kental berisi sekitar 1 ml.
Cairan Miss V yang berlebihan kadang membuat wanita tidak nyaman. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi Miss V sering terasa basah.
1. Gairah
Wanita yang sedang terangsang secara seksual menyebabkan kelenjar bartholin menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama aktivitas seksual, mengurangi risiko gesekan dan cedera yang menyakitkan.
Pelumasan biasanya tetap ada, bahkan setelah selesai berhubungan seks atau tidak lagi merasa terangsang. Vagina terasa basah selama 1-2 jam setelah berhubungan seks atau bergairah adalah hal yang normal.
2. Perubahan Hormon
Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan kebasahan vagina dengan menyebabkan kelenjar Bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Orang yang menjalani perawatan terapi penggantian hormon, mungkin mengalami peningkatan kebasahan vagina.
3. Infeksi
Infeksi menjadi salah satu penyebab vagina memproduksi cairan lebih banyak. Infeksi jamur menyebabkan vagina memproduksi cairan kental dan putih. Kondisi ini selain menyebabkan vagina basah juga menimbulkan gatal, terbakar, terasa perih, kering dan berbau amis.
Trikomoniasis adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang dapat menyebabkan keluarnya cairan kekuningan atau kehijauan. Terkadang keputihan terlihat berbuih dan berbau tidak sedap, terutama setelah periode menstruasi.
Wanita yang memiliki Miss V sering becek tidak perlu khawatir. Keluarnya cairan vagina tanpa gejala apa pun menandakan tubuh sehat dan bekerja dengan baik. Namun, bila mengalami gejala seperti keputihan berbau tidak sedap, pembengkakan vagina, dan rasa gatal atau terbakar segera periksakan diri ke dokter. (Sumber: Medical News Today).
Pewarta/Editor: Loh
