Napi Lapas Gorontalo Diberi Pelajaran Ngaji
Gorontalo, Jurnalsepernas.id – LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo telah menjalin kerja sama yang signifikan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Gorontalo dalam meningkatkan pembinaan kepribadian dan pemberdayaan Narapidana (Napi) alias warga binaan.
Kerja sama ini terfokus pada penerapan program pembelajaran mengaji, dengan tujuan memberikan pendidikan agama serta membantu dalam transformasi diri bagi Napi.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Kasdin Lato mengatakan, pemberian pendidikan agama, seperti program mengaji yang diselenggarakan bersama Kemenag, akan memberikan dampak positif dalam pembinaan warga binaan. Ini merupakan langkah nyata menuju rehabilitasi yang holistik (Umum dan menyeluruh).
“Program pembinaan kepribadian ini dirancang dengan menggabungkan pembelajaran agama dan keterampilan kepribadian. Warga Binaan (WB) akan memiliki kesempatan untuk mengikuti kelas mengaji secara berkala dan mendalam, sambil juga menerima pelatihan tentang manajemen emosi, keterampilan komunikasi, dan kemandirian,” kata Kasdin pada Rabu (23/08).
Ia menambahkan, Kemenag sebagai mitra dalam program ini, turut memberikan dukungan melalui tenaga pengajar yang berkualifikasi serta bahan-bahan pembelajaran yang relevan.
Selain itu, program ini juga akan menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan sosial yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan potensi warga binaan.
Untuk pengembangan diri seperti; workshop keterampilan, sesi konseling, dan kegiatan seni budaya akan menjadi bagian dari agenda rutin, membantu warga binaan untuk merasa lebih bermanfaat dan terlibat dalam kegiatan yang produktif.
Sementara itu, koordinator Penyuluh Agama Islam, Hj. Masni Haya mengungkapkan, program pendidikan agama adalah bagian penting dalam transformasi (Perubahan Memperbaiki) diri, dan pihaknya berharap, melalui pembelajaran mengaji, warga binaan dapat menemukan kedamaian dan motivasi untuk berubah.
Ia menjelaskan, kerja sama antara Lapas Gorontalo dan Kemenag ini diharapkan, tidak hanya memberikan manfaat bagi warga binaan, tetapi juga menginspirasi upaya serupa di lembaga pemasyarakatan lainnya.
“Program pembinaan kepribadian dan pembelajaran mengaji ini, diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dan spiritualitas dapat bersinergi dalam merangsang pertumbuhan positif bagi para warga binaan,” harap Masni Haya. (Sumber: Humas Lapas Gorontalo.)
Pewarta: Dirman
Editor : Loh