𝐏𝐄𝐍𝐃𝐈𝐃𝐈𝐊𝐀𝐍- 𝐁𝐔𝐃𝐀𝐘𝐀

Mengenal Monumen Mandala

Makassar, Jurnalsepernas.id -Kota Makassar dulu Ujung Pandang alias Kota Daeng Sulawesi Selatan memiliki beragam ikon yang dapat dijadikan tempat objek wisata termasuk kuliner atau makanan khas Bugis-Makassar yang elok layak dikunjungi para pelancong, baik lokal maupun mancanegara.

Salah satu ikon Kota Makassar yang bernilai historis adalah Monumen Mandala yang terletak di jantung kota, tepatnya berada di Jalan Jenderal Sudirman.IMG 20210424 WA0073 Jurnal Sepernas

Lokasi keberadaannya sekitar 200 meter sebelah Selatan titik Nol Kilometer Kota Makassar, tidak jauh dari Kantor Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1 A Makassar, juga akses bilangan Lapangan Karebosi, masing-masing memiliki sejarah tersendiri, dan bersebelahan dengan Gedung Balai Prajurit Jenderal M.Yusuf.

Monumen Mandala merupakan bangunan monumental yang memiliki nilai historis atau sejarah perlawanan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia pada zaman kolonial Belanda.

Monumen Mandala dibangun pada 1994 dan selesai pada 1996. Maksud tujuan membangun Monumen tersebut, untuk mengenang jasa para pahlawan ketika pembebaskan Irian Barat (Sekarang Papua, red.) dari cengkeraman para penjajah Belanda sekaligus mengapresiasi jasa mantan Presiden Republik Indonesia (RI) yang ke dua, Soeharto.

Soeharto, mantan Presiden ke dua Indonesia, saat itu menjabat Panglima Komando Mandala yang berperan penting dalam mengatur strategi untuk membebaskan Irian Barat.

Kita ketahui bersama, meskipun bangsa Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaan hampir 20 tahun, namun Kolonial Belanda masih menduduki Wilayah Irian Barat. Sejak operasi pembebasan berhasil, Irian Barat pun kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Sebagaimana Monumen lainnya, Monumen Mandala berbentuk menara yang menjulang tinggi sekitar 75 meter berada di pusat Kota Makassar.

Monumen Mandala terdiri dari empat lantai. Di lantai pertama terdapat diorama relief dan replika pakaian dan perjuangan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad XVII.

Sedangkan di lantai dua terdapat diaroma dan relief yang menceritakan tentang perjuangan pembebasan Irian Barat. (Sumber: Panduan Wisata Dinas Pariwisata Kota Makassar)

Pewarta/Editor: Loh

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *