Festival Paduan Suara Lingkup Paroki

Makassar, Jurnalsepernas.id FESTIVAL Paduan Suara Gelombang III kembali dilaksanakan oleh Paroki St. Fransiskus Asisi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai tuan rumah sekaligus sebagai panitia pelaksana berlangsung di Aula Lantai 3 Paroki St. Fransiskus, pada Sabtu (22/11).
Festival Paduan Suara Gelombang III mengangkat Tema:
“Ku Lambungkan Pujian Penggarapan U tuk Berjumpa Dengan Tuhan”.
Dari 49 Paroki se Keuskupan Agung Makassar, ada 17 kelompok paduan suara yang ikut ambil bagian dari 16 Paroki se Keuskupan Agung Makasaar.
Festival Padua Suara Gelombang
III dibuka dengan resmi oleh Bapa Uskup Emeritus (Mgr John Liku Ada’) yang didampingi oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Pastor Deris, dan Ketua Panitia Rini Wijaya.
Dalam sambutan singkat Ketua Panitia mengatakan, festival ini tidak sekedar kompetisi, melainkan sebagai ajang perjumpaan antara sesama, sekaligus mempererat ikatan persaudaraan dan menumbuhkan rasa identitas di antara peserta dari segala usia.
Hal ini jelas tergambar dari peserta dalam kelompok yang melibatkan Orang Muda Katolik (OMK).

Di tempat yang sama sekretaris Panitia,
Dodo kepada awak media Jurnalsepernas.id, Fabianus Jehamun menjelaskan, festival ini dipersiapkan selama enam bulan, mulai dari upaya mendapatkan donatur, sponsor untuk menyiapkan hadiah tunai yang berjumlah
Rp139 juta, belum termasuk hadiah ratusan non tunai antara lain tiga hadiah utama berupa sepeda listrik yang akan di bawa pulang oleh peserta lomba dan penonton.
Ketika ditanya, berapa total biaya yang dikeluarkan oleh panitia? Dodo tidak menjawab dengan angka rupiah, tapi hanya dijawab secara diplomatis.
“Anda lihat saja sendiri, kami mendatangkan tim Juri yang kompoten dalam bidangnya masing-masing,” ujar Dodo singkat.
Senada dengan Sekretaris Panitia soal Tim Juri, dari Master Ceremony (MC) atau pembawa acara bahwa panitia mendatangkan Tim Juri dari luar Keuskupan Agung Makassar sebanyak empat orang dari lima Juri.
Perlombaan dimulai sekitar pukul 17.30 Wita yang dimulai membacakan tata tertib dalam lomba untuk penonton patuhi.
Ketiga MC atau pembawa acara yang sangat keren dan kece yakni; Pastor Alfius, Suster Kristin, dan Glen dengan kompak memanggil peserta undian pertama naik panggung, sorak dan tepuk tangan penonton menggema menghiasi suasana ruangan yang padat, yang dilanjutkan dengan peserta berikutnya dan peserta undian 17 terakhir tampil sekitar pukul 23.50 Wita.
Setelah semua peserta tampil, MC mempersilahkan kepada Tim Juri untuk mengadakan Rapat Pleno guna memutuskan siap saja yang menjadi pemenang dalam lomba.

Guna mengisi waktu, MC mengundi satu unit sepeda motor listrik dan mengundang para Pastor naik panggung untuk menyanyi bersama penonton yang matanya sudah redup.
Begitu Tim Juri kembali mengambil alih panggung membacakan hasil lomba sebagai berikut hasilnya;
– Dirigen terbaik didapat oleh Bastian Artanto dari Paroki Makale,
– Busana terbaik dari Paroki Rantepao
Juara I: Paroki Makale, juara II dari Paroki Telo, juara III dari Paroki Rantepao, dan juara harapan I dari Paroki Asisi, juara harapan II dari Paroki Asisi 2, dan juara harapan III dari Kuasi Paroki Andonuhu Kendari.
Setelah berakhirnya pengumuman lomba pertanda festival berakhir pada Minggu dini hari, (23/11) sekitar pukul 01.20 Wita.
Pewarta: Fabianus Jehamun
Editor : Loh












