𝐎𝐑𝐆𝐀𝐍𝐈𝐒𝐀𝐒𝐈

Etika Moralitas Petugas Dinas PRKP TTS Dipertanyakan?

Soe, Jurnalsepernas.id – SUNGGUH pemandangan yang memalukan dari beberapa oknum Petugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni; Delson Ataupah, Adi Bai, dan Jems Pah ketika melaksanakan tahapan pembayaran kompesasi lahan masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Raksasa Temef Desa Konbaki, Kecamatan Polen, Kabupaten TTS, NTT dan sangat memilukan bagi kalangan jurnalis dan Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (LSM-Araksi) NTT yang tak dapat menjalankan tugasnya, karena kelakuan diduga tak bermoral dari oknum-okum petugas instansi tersebut.

Mulanya proses pembayaran kepada 159 warga aman-aman saja yang berlangsung di Aula Kantor Camat Polen, Jum’at (02/08).

Ketika pukul 20.00 Wita beberapa wartawan mendekat untuk mengambil gambar dan meminta rekapan nama-nama yang telah dibayar, ketika itu juga mulut motor ke tiga oknum itu melarang, bahkan kamera jurnalis Mitra Polisi dihalangi oleh oknum Adi Bai, sehingga pecahlah kedamaian menjadi ribut.

Dalam suasana tidak kondusif itu, tiba-tiba muncul biang kerok keonaran yakni; Jems Pah sambil menantang Koordinator Araksi, Arnefer Baun dengan suara lantang sambil berkata. “Lu mau lawan matahari, lu tidak akan menang lawan pemerintah,” ujarnya bernada congkak.

Terkait etika moralitas yang tidak layak dipertotonkan ke tiga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas PRKP itu, Sekretaris Araksi, Dony Tonoen angkat bicara dan mempertanyakan, siapa matahari itu dan untuk apa dinyatakan di hadapan penggiat kontrol.

“Kalau saya melihat pernyataan oknum ASN pada Dinas PRKP terkait lawan matahari, saya mau katakan pernyataan matahari itu siapa dan untuk apa pernyataan itu di lontarkan,” tanya Dony Tonoen geram.

Untuk itu Dony minta pada Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) TTS, agar atensi khusus Laporan Polisi (LP) saudara Jacky Tefnai menggunakan UU 40 tahun 1999 tentang pers.

Menurut Dony, jelas di sana melindungi teman-teman media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, serta teman-teman wartawan adalah salah satu pilar (Pilar ke Empat, red.) dalam berbangsa dan kehidupan bernegara.

Lanjut Dony mempertanyakan, ada apa sehingga Satuan Tugas (Satgas) yang dipimpin Kepala Dinas (Kadis) PRKP itu selalu arogan masih teringat tanggal 16 Mei 2024, Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan yang juga anggota Satgas adu mulut dengan Ketua Umum (Ketum) Araksi NTT.

Lalu sekarang yang disoroti Dony staf PRKP yang sok jagoan. “Dan jujur saya sampaikan dan minta Bapak Pj.Bupati kasih perhatian khusus dan serius buat Pak Kadis PRKP bersama teman-teman Satgas, karena komunikasi mereka juga buruk dan tidak bersahabat, itu pengamatan kami mestinya mereka harus banyak belajar dari bapak Pj.Bupati yang sangat rendah hati dan tulus kepada masyarakat juga Pak Kapolres TTS dan Pak Dandim 1621 TTS ketika hadir di Temef sangat bersahabat juga Pak Kajati NTT walaupun baru berada di NTT tapi rasa memiliki masyarakat sangat tinggi,” pinta Dony.

Mengakhiri pernyataanya, Dony berseru, hukum harus ditegakkan, agar ada efek jera, karena mereka ASN itu adalah calon pemimpin daerah ini ke depan sehingga cara dan etika berkomunikasi harus di perbaiki.

Pewarta: Maklon Angket
Editor : Loh

Laode Hazirun

Ketua Umum Jurnal Sepernas."Sepernas satu2nya organisasi pers dari Indonesia timur yg merancang UU Pers tahun 1998 bersama 28 organisasi pers" HP: 0813-4277-2255

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *