BNR-News Gelar Diklat Jurnalistik
Jakarta, Jurnalsepernas.id –
MANAGEMENT Bhayangkara Negara Republik Indonesia (BNRI) News bersama Himpunan Insan Pers Online Indonesia (Hipoli) Menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Jurnalistik secara Virtual , untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kerja para wartawannya.
Diklat secara Zoom meeting menghadirkan Wartawan Senior Azhar Azis sebagai Narasumber, diikuti puluhan jurnalis BNRI-News dari berbagai daerah di Indonesia, Minggu, (30/10).
Elvin Saputra Pimpinan BNRI-News inisiator Diklat Jurnalistik mengatakan, tuntutan kinerja insan pers yang menghadapi persaingan di lapangan, dibutuhkan peningkatan kemampuan dalam mencari, menghimpun, dan menyajikan berita yang berbobot dan dibutuhkan oleh pembaca.
Diklat secara bertahan dan berjenjang sangat diperlukan bagi para wartawan, sebagaimana ketentuan yang diberlakukan oleh setiap Asosiasi kewartawaan yang berafiliasi di Dewan Pers.
Elvin yang juga seorang Assesor Jurnalistik bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) ini mengungkapkan, ke depan BNRI-News bisa saja menjadi Leading bagi sesama insan pers media lain untuk membuka Diklat Uji Kompotensi Wartawan (UKW) secara bertahap, baik tingkat Dasar, Muda dan Madya.
Beberapa jurnalis dari wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) antara lain Drs H Burhanuddin B, MA, H Joko Suparno, Amos Minggu dan Redy Rangga merasa bangga bisa mengikuti Diklat Jurnalistik secara Zoom daring. “Penyajian materinya bagus, ilmu dan tutorialnya jelas, sehingga mudah difahami peserta. InsyaAlloh bisa menambah kualitas pemberitaan dan semoga ilmu yang diberikan oleh pemateri semakin berkah, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Agama, Amin,” ucap H Burhan Jurnalis yang juga dosen beberapa Universitas di Sulsel.
Selama Diklat berlangsung, para peserta mengikuti secara antusias, karena diakhir sesi ada pertanyaan spontan dari Pemateri kepada semua peserta, bahkan di sela-sela Diklat beberapa peserta mengajukan pertanyaan yang dijawab fasih oleh pemateri.
Yang menarik, di sesi terakhir Diklat tersebut, ada tugas menulis berita yang harus diselesaikan oleh semua peserta dalam waktu sesingkat-singkatnya, untuk diuji kewajaran penulisannya sesuai standart yang berlaku umum yakni struktur 5w + 1h dengan konsep simple, akurat, dan jelas serta penekanan judul dan lead berita yang menarik.
Tak kalah seru adalah sesi praktek wawancara by phone. Semua peserta mensimulasikan praktek ini mewawancarai Narasumber (Azhar Azis dan Elvin Saputra) dengan berbagai posisi seolah sebagai pejabat sungguhan, seperti Bupati, Kepala Kepisian Sektor (Kapolsek), Kepala Desa (Kades) dan lainnya.
Bahkan salah satu peserta mewawancarai, Azhar Azis seolah sebagai Kapolri (imajiner), dengan beberapa pertanyaan kritis tentang kasus Verdy Sambo dan sejumlah kasus krusial yang menerpa institusi Polri.
Pewarta: Eshadiyuda
Editor : Loh