Bendung Jenelata Akan Hanyutkan Delapan Desa ?
Sungguminasa, Jurnalsepernas.id — PEMERINTAH pusat menganggarkan Rp 4,15 Triliun (T) untuk pembangunan Bendungan Jenelata di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari informasi yang dihimpun, pembangunan bendungan Jenelata, ada delapan desa dan dua kecamatan akan terdampak hanyut yakni; empat desa di Kecamatan Bungaya masing-masing; Buakkang, Bissoloro, Mangempang, dan Bontomanai, sementara untuk Kecamatan Manuju yang terdampak yakni; Desa Pattalikang, Tanakaraeng, Moncongloe, dan Bilalang.
Saat ini, tahapan yang masih dilakukan pihak terkait yakni pembebasan lahan atau ganti untung kepada warga yang terdampak dalam pembangunan bendungan, Senin (06/02).
Sebelumnya, penandatanganan kontrak berlangsung Juni 2022 lalu, yang dilakukan oleh Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II. Satuan Kerja Satuan Non Vertikal Tertentu (Satker SNVT).
Pembangunan Bendungan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dengan Kerja Sama Operasi (KSO) CAMC Engineering Co.Ltd.
Bendungan ini dibangun dengan kontruksi Concrete Face Rock Dam (CFRD), tingginya 62,8 meter dengan daya tampung efektif sebesar 223,6 juta m3.
Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat seperti; sebagai pengendali banjir, juga dapat menyediakan air untuk daerah irigasi seluas 26.773 hektare. Meliputi daerah irigasi (D.I) Bili-Bili (2.400 hektare), D.I Bissua (13.916 hektare), dan D.I Kampili (10.457 hektare).
Manfaat lainnya, sebagai penyedia air baku sebesar 6,05 m3 per detik untuk Kota Makassar. Serta untuk kebutuhan industri di Takalar, dengan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 Mega Watt. “Saya dengan melihat manfaat yang besar ini tentu akan membawa kesejateraan masyarakat di Sulsel utamanya di Kabupaten Gowa,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, 30 Agustus 2022 lalu.
Pewarta: M.Yunus/Ruslan
Editor : Loh