Kakek Tualaka Luput dari Perhatian Pemerintah?
(Kakek Tualaka Bersama Agnes Bunga)
Soe, Jurnalsepernas.id – HIDUP tak selamanya indah seperti pelangi yang memancarkan warna warni cahayanya yang dikagumi setiap mahluk yang memandangnya.
Kehidupan manusia bagaikan perahu nelayan yang berlomba mencari ikan yang terkadang harus diterjang dan dihempaskan oleh ombak yang datang silih berganti, apabila nasibnya mujur dia bisa selamat menangkap ikan, tapi apabila apes perahunya akan terbalik dan tenggelam terbawa arus, impian dan harapan mendapatkan ikan pupus.
Begitulah adagium Kakek Tualaka yang hidup sebangkara tanpa sanak saudara yang memperhatikan dan merawatnya bahkan diduga luput dari perhatian pemerintah.
Lelaki tua renta itu tinggal di RT 14/RW 4 Dusun 2 Besnake, Desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya memiliki tempat tinggal di bawah tenda beralaskan kardus bekas dan dalam kesehariannya hanya bisa mengkosumsi jagung dan lauk seadanya, tak pernah makan nasi, karena tak mampu membeli beras.
Agnes Bunga, seorang Ibu Guru cantik dan berbaik hati berempati terhadap Pak Tua, lalu menemuinya di istana duka (Sebut Saja Begitu, red.), pada Minggu (30/06) lalu untuk melihat kondisi Sang Kakek Tualaka yang sangat memilukan hati dan memprihatinkan.
Kehadiran Agnes
bagaikan bunga indah menyemburkan semerbak aroma wangi
di kediaman kakek yang mengagumkan dan menyejukkan hatinya, tentu kita salut pada bu guru.
(Inilah Kediaman Kakek Tualaka Hanya Seuntai Tenda Biru)
Melihat kondisi Sang Kakek yang sangat mengharukan, Agnes berpikir harus ada penyampaian ke publik supaya semua kalangan mengetahui, khususnya pemerintah supaya turun tangan.
Maka Agnes meminta media Jurnalsepernas untuk mempublikasikan suka-duka yang dialami Sang Kakek, supaya donotor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTS, Camat Mollo Selatan, Pemerintah Desa (Pemdes) Oinlasi, dan simpatisan dapat membantu untuk meringankan himpitan beban hidup Sang Kakek yang sudah tidak bisa bekerja mengandalkan tenaganya.
Agnes Bunga berharap, pemerintah setempat kiranya dapat memberikan bantuan bedah rumah layak huni dan dimasukkannnya sebagai warga penerima manfaat Progran Keluarga Harapan (PKH) dan Kepala Desa (Kades) Oinlasi mendaftarkan Kakek Tualaka sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) jangan menunggu tubuh Sang Kakek terbujur kaku, baru pemerintah menyesal seumur hidup. Semoga dengan tayangan inspiratif ini ada perhatian dari pemerintah setempat dan kalangan dermawan.
Pewarta: Maklon Angket
Editor : Loh