Napi Lapas Pohuwato, Garap Lahan Kosong
Napi Lapas Pohuwato, Digarap Lahan Kosong
Marisa, Jurnalsepernas.id – NARAPIDANA (Napi) yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pohuwato, Gorontalo telah membuktikan, bahwa kreativitas dan dedikasi tidak mengenal batasan, bahkan dibalik jeruji besi pun bisa melakukan kegiatan bermanfaat seperti berkebun.
Dengan tekad yang kuat, mereka menggarap lahan kosong di area Lapas dan berhasil mengubah menjadi lahan pertanian yang produktif, menghasilkan panen yang bermanfaat.
Lapas Pohuwato meluncurkan program inovatif yang mengajak Napi untuk memanfaatkan tanah kosong menjadi lahan pertanian yang berfokus pada pertumbuhan tanaman organik. Para Napi diberikan pelatihan dalam teknik pertanian modern, pengelolaan lahan, serta perawatan tanaman.
Hasilnya, lahan yang sebelumnya tidak produktif kini telah menjadi ladang subur yang menghasilkan beragam jenis sayuran, merica, tomat dan buah-buahan.
Pada kesempatan itu, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Kasubsigiatja), Fery Utiarahman mengatakan, program itu bukan hanya memberikan manfaat bagi Napi secara pribadi, tetapi juga bagi masyarakat di sekitar Lapas.
“Panen hasil pertanian ini digunakan untuk menyokong kebutuhan dapur di dalam Lapas, selain itu, surplus hasil panen juga didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, memberikan kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan lokal,” ujar Fery, pada Rabu (09/08/).
Tak hanya itu kata Fery, program pertanian itu adalah contoh nyata bagaimana Napi dapat memberikan kontribusi produktif pada masyarakat. Fery percaya bahwa, rehabilitasi yang holistik adalah kunci untuk membantu mereka mengubah hidup mereka setelah bebas kelak.
“Keberhasilan program ini telah mengilhami Lembaga Pemasyarakatan lainnya untuk mengadopsi pendekatan serupa, dengan harapan dapat memberikan pelatihan, keterampilan, dan kesempatan yang bermanfaat bagi narapidana serta menciptakan dampak positif pada masyarakat luas,” pungkas Fery. (Sumber: Lapas Pohuwato).
Pewarta: Dirman
Editor : Loh