Warga Lawan Mahasiswa Unras
Makassar, Jurnalsepernas.id – SELAMA ini aksi blokade atau tutup jalan yang dilakukan sejumlah Perguruan Tinggi (PT) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) didiamkan saja atau diterima pasrah oleh warga Kota Makassar dan sekitarnya. Bila ada aksi Unjuk Rasa (Unras) mahasiswa yang mengakibatkan kemacetan, paling-paling mereka berguman, ah ada lagi demo mahasiswa.
Padahal dampak dari aksi demo tutup jalan, sangat merugikan masyarakat pengguna jalan, terutama para pedagang kecil seperti; penjual ikan, sayur, pengantar galon sangat tersiksa mencari jalan alternatif supaya menemui konsumennya. Nampak raut wajah mereka kesal, sebab akses jalan yang harus mereka lewati, digunakan mahasiswa menyampaikan orasinya.
Dampak yang paling buruk lagi yang berimbas pada perekonomian masyarakat adalah ketika mahasiswa menyandra Bus pasokan barang antarkota dan mobil angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dipakai sebagai mimbar mengumandangkan orasi mereka yang diiringi pemandangan tidak elok pembakaran ban bekas, sementara sejumlah Bus lainnya harus pasrah diam ditepi jalan hingga aksi Unras selesai, suatu pemandangan yang memilukan sementara mahasiwa pelaku Unras bangga dapat menyetop semua jenis kendaraan tidak melintas dihadapan mereka.
Batas kesabaran warga akhirnya meletus, mereka menerobos blokade jalan ketika aksi Unras mahasiswa terjadi di dua tempat yakni; depan Kampus Universitas Islam Makassar (UIN) Jalan Sultan Alauddin dan Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar Jalan Andi Pangeran Petta Rani, Kamis (06/04) sekitar pukul 16.00 hingga 20.00 Wita.
Aksi Unras yang mendapat kecaman masyarakat dipicu
Penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang sudah disahkan oleh Dewan Perwakikan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada (21/03) lalu sebagaimana disampaikan presidiun Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Jumardi.
Untuk mencegah bentrokan, anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) harus berupaya ekstra tegas memukul mundur ratusan massa mahasiswa UIN, dengan tembakan gas air mata, namun upaya polisi tersebut, tidak direspon baik oleh peserta Unras malah terjadi serangan balik lemparan batu dari dalam kampus.
Masyarakat yang sudah tidak sabar atas tindakan mahasiswa yang dianggap di luar nalar, rusuh pun terjadi
di depan Kampus UNM, Jalan AP Pettarani, aksi penyerangan warga yang datang berkonvoi berbekal busur panah hingga lemparan batu menebos blokade dan kobaran api.
Ketika aparat Polri menembakkan gas air mata, peserta Unras sempat membubarkan diri, namun kericuhan kembali pecah setelah sejumlah warga yang datang dari arah Jalan Andi Djemma Makassar meneriaki barisan mahasiswa yang ada di dalam kampus sembari melempari batu.
Akhirnya tak terelakkan aksi lempar batu warga dibalas pula mahasiswa yang membuat aparat keamanan berlarian meredam peristiwa itu dan mengantisipasi supaya tidak pecah perkalahian sesama saudara.
Meski aksi demo berakhir hingga pukul 22.00 wita, namun area kampus masih dijaga ketat aparat kepolisian dibantu TNI.(red)