Sepernas Sorot Kinerja PDAM Soppeng ?
Watansoppeng, Jurnalsepernas.id – AIR adalah kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari manusia, karena segalanya butuh air. Sehingga pemerintah berbagai daerah di Indonesia mendirikan badan usaha untuk mengelola dan menyediakan sarana air bersih untuk kebutuhan warga kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagaimana juga di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Disayangkan, PDAM Soppeng tidak bisa memenuhi kebutuhan, khususnya yang berdomisili di Jalan Kayangan Bagian Selatan, Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulsel sebagaiman terjadi, Senin (22/01).
Menurut salah satu warga setempat yang sengaja tidak disebutkan namanya yang menjadi sumber berita, kejadian seperti itu sering sekali dialami warga sejak tidak difungsikannya bak penampungan. “Sampai sekarang kami tidak pernah puas dengan kebutuhan air bersih terkecuali kalau musim hujan baru lancar, ini sudah beberapa Minggu terakhir ini rata-rata Air mengalir cuma paling lama satu jam saja, dan harus lagi dibantu dinamo, kalau tidak paling air yang bisa didapat 100 liter saja, kalau pakai dinamo bisa sampai satu kubik dalam satu jam,” kesal sumber.
Sumber sangat heran melihat kondisi demikian dan timbul pertanyaan. Ada apa ya dengan PDAM Soppeng? “Padahal kita lancar membayar setiap bulannya dan lagi pula, saya tidak pernah melihat pegawai PDAM yang datang mencatat meteran air kok bisa di tau pemakaian kami,” timpalnya heran.
Berdasarkan adanya informasi dari masyarakat, maka Tim Investigasi Jurnalsepernas.id dan lembaga Serikat Pers Reformasi Nasional (Sepernas) turun lapangan melakukan check and recheck untuk memastikan kejadian sebenarnya.
Tim Investigasi dan Monitoring dipimpin langsung Rusmin yang juga selaku Koordinator Nasional (Kornas) Media Online Jurnalsepernas.id menyoroti kinerja PDAM Soppeng menilai tidak becus memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga.
Rusmin membenarkan kejadian setelah pihaknya melakukan investigasi di lapangan. “Kami sudah meneluri tentang laporan masyarakat, ternyata betul adanya seperti yang disampaikan oleh masyarakat,” terang Rusmin.
Terkait dengan kejadian tersebut, Tim investigasi menyambangi Kantor PDAM Soppeng untuk melakukan konfirmasi kepada Direktur Utama (Dirut) PDAM belum lama ini, namun yang bersangkutan tidak berada ditempat. Menurut salah satu staf yang tidak disebutkan namanya, pimpinannya lagi ke luar kantor tanpa menyebut dalam urusan apa.
Berhubung Dirut tidak dapat ditemui di kantornya, Tim berhasil melakukan konfirmasi via WhatsApp (WA) pribadinya mengatakan, pihaknya bukannya tidak mau mengalirkan air selang waktu yang lama, tapi memikirkan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)nya.
“Karena disekitar bak penampungan itu sudah berjurang dalam, dikwatirkan bak tersebut meledak ketika terlalu penuh,” akunya mengakhiri perbincangan.
Pewarta : Tim
Editor : Loh