𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐍𝐄𝐖𝐒

Membongkar Penghianatan Suamiku

Novel Karya: Ade Esriani
Editor : Loh

MESIN motor sengaja aku matikan saat sampai di halaman rumah. Mendorongnya pelan-pelan ke garasi agar Mas Farid-suamiku tidak mengetahui kedatanganku.

Aku sengaja pulang lebih awal karena sudah tidak sabar ingin memberi kejutan untuknya. Setelah memarkirkan motor, aku mengeluarkan kado spesial dari dalam jok.

Sebuah jam tangan yang sudah lama diidam-idamkan oleh Mas Farid akan kuberikan untuknya sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami yang ke empat. Tentunya sebagai ucapan terima kasih juga karena telah setia mendampingi dan membuatku bahagia selama bersama dengannya.

Kue tart toping coklat leleh yang dihiasi tulisan happy anniversary, kukeluarkan dari dalam kantong plastik yang tergantung di motor, kemudian membawanya.

Aku masuk melalui pintu belakang yang kebetulan sedang terbuka. Mungkin saja suamiku sedang berada di dapur.

Aku sudah tidak sabar untuk memberinya kejutan, pasti suamiku akan senang sekali mendapat kejutan dariku.

Pelan-pelan kulangkahkan kaki agar tidak ketahuan. Namun, langkahku tiba-tiba terhenti saat melihat sosok seorang wanita yang sedang berada di dapur.

Siapa wanita itu? Apa yang ia lakukan di rumahku?

Pikiranku mulai tidak tenang. Bagaimana mungkin aku bisa tenang saat melihat ada wanita asing di rumahku?

Aku mencium aroma kopi torabika kesukaan Mas Farid, tampaknya wanita itu sedang membuat kopi.

Wanita itu tidak mengetahui keberadaanku, ia terlihat santai mengaduk-aduk kopi tersebut. Setelah itu, ia mengambil nampan kemudian meletakkan gelas yang berisi kopi tersebut di atasnya. Wanita itu pun berlalu sambil membawanya.

Tunggu dulu! Apa aku tidak salah lihat, perut wanita itu buncit, aku yakin sekali kalau wanita itu sedang hamil. Lantas, apa yang ia lakukan di rumahku? Kenapa tiba-tiba ada wanita hamil di rumahku? Jangan-jangan ….

Aku berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan. Mengikuti wanita itu yang ternyata menghampiri Mas Farid di ruang tamu. Wanita itu kemudian memberikan gelas yang berisi kopi tersebut kepada Mas Farid.

Mereka duduk berdampingan tanpa ada jarak. Sepersekian detik kemudian, Mas Farid mengelus perut wanita itu sambil menempelkan telinga di perutnya.

“Aku enggak mau lagi pisah darimu, Mas,” ucap wanita itu dengan manja.

Apa aku tidak salah lihat? Apa aku tidak salah dengar? Apa maksud dari ucapan wanita itu? Ada hubungan apa antara suamiku dan perempuan itu, hingga Mas Farid mengelus perut wanita itu segala?

Aku menggeleng pelan, tidak percaya dengan apa yang kulihat.

Kaca-kaca bening mengalir begitu saja dari sudut netra. Ada yang perih di sini, di dalam hati ini. Sedih, cemburu, kesal dan marah berpadu menjadi satu saat melihat pemandangan menyakitkan di depan mata.

Dengan melihatnya saja, aku sudah yakin bahwa Mas Farid ada hubungan spesial dengan wanita itu.

Aku berusaha mengatur napas. Sebisa mungkin harus tetap tenang. Aku menarik nafas dalam, mengembusnya perlahan. Kulakukan berulang-kali sambil beristighfar agar hatiku bisa tenang.

Setelah berhasil meredam emosi yang tadinya menggebu-gebu, aku memutuskan untuk tetap menjalankan rencanaku. Yaitu memberi kejutan kepada mereka.

Pasti mereka akan mengelak dan menyangkal jika langsung kulabrak sekarang. Aku harus berfikir cerdas untuk bisa mengungkap ada hubungan apa sebenarnya antara suamiku dengan wanita itu.

Kado yang sudah kusiapkan dari tadi, kumasukkan kembali ke dalam tas. Ya, aku tidak akan memberikannya sekarang.

Kuatur napas agar terlihat tenang di hadapan mereka. Bismillah … aku pasti bisa.

Kulangkahkan kaki berjalan perlahan menghampiri mereka, rupanya mereka belum juga menyadari keberadaanku.

“Happy anniversary, suamiku sayang,” ucapku setelah berada tepat di hadapan mereka.

Mas Farid dan wanita itu terkejut melihat kedatanganku. Saking asyiknya berduaan, mereka sampai tidak menyadari kehadiranku yang sudah menyaksikan semua kelakuan mereka dari tadi.

Mas Farid refleks menarik tangannya yang tadinya mengelus perut buncit wanita itu. Panik melihat kedatanganku dan langsung berdiri dari

𝐑𝐔𝐒𝐌𝐈𝐍

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐈𝐈 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐬 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐃𝐏𝐏- 𝐒𝐄𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 (𝐊𝐎𝐑𝐍𝐀𝐒) 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝑱𝒖𝒓𝒏𝒂𝒍𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒔.𝒊𝒅- 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐔𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 𝐅𝐀𝐊𝐓𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐀𝐒 , 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐢𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 Telepon: 082332930636 / 082312911818.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *