Pernikahan Berkedok Penipuan ?
Watansoppeng, jurnalsepernas.id – PERNIKAHAN adalah proses pengikatan janji suci antara kaum laki-laki dan perempuan yang saling mencintai, juga merupakan ibadah yang mulia dan Suci demi kebahagiasn lahir dan batin.
Namun terkadang tidak semua pernikahan bisa meraih cita-cita, sebab boleh jadi ada salah satu pihak ingkar janji dan berniat lain, sebagaimana yang dialami oleh seorang lelaki inisial IP (28) dengan seorang wanita berinisial FT (26).
Terjadinya proses pernikahan tersebut, karena pilihan orang tua perempuan, mereka sebelumnya tidak saling menyintai. Sehingga setelah pernikahan keduanya pisah ranjang.
Menurut pengakuan le laki, dirinya merasa sangat dirugikan atas terselenggaranya pernikahan bertepuk sebelah tangan tersebut. Betapa tidak, pasalnya pihak lelaki sudah banyak mengeluarkan biaya.
Hitung-hitung ratusan juta rupiah. Mulai dari Uang Panai, erang-erang dan biaya lainnya. “Saya dalam hal ini dirugikan, karena perempuan yang saya nikahi pura-pura saja suka sama saya, karena empat hari berselang pernikahan kami, istri saya pergi entah kemana pada waktu itu, setelah di lakukan pencarian ternyata istri saya ditemukan di Hotel, entah di hotel mana karena pada saat itu saya tidak mau dilibatkan dalam pencarian entah apa dan kenapa,” ujar lelaki korban penipuan si wanita.
Lanjut korban, sang mertua memfitnah dengan tuduhan menghamili anaknya. Hal itu diungkapkan dalam persidangan di Pengadilan Agama Watansoppengg, Jalan Salotungo, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Atas kejadian tersebut, korban si lelaki mempolisikan mertuanya di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Soppeng, dengan laporan dugaan pencemaran nama baik tentang dirinya, pada Selasa (29/11).
Korban menambahkan, yang paling membuat mereka sangat kecewa, ketika dirinya digugat cerai di Pengadilan Agama Watansoppeng tanpa sepengetahuan suami dengan cara di gaibkan, alasan tidak ditau keberadaannya, pada hal istrinya sendiri yang memblokir nomor telponnya. “Saya di gaibkan, nanti pengadilan baru saya tahu setelah kasus sementara berjalan,” ungkapnya haru.
Pewarta : Tim
Editor : Loh