Pemilik Agya DP 1410 DN Langgar Lalin
Pinrang, Jurnalsepernas.id – Jalan raya merupakan jalan umum diperuntukkan bagi semua jenis kendaraan pengguna jalan yang harus mematuhi peraturan sesuai amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
Dalam praktek masih banyak pengguna jalan terlihat ugal-ugalan tidak menaati peraturan Lalu Lintas (Lalin) yang sudah ditetapkan saat seseorang mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM).
Salah satu contoh yang tidak baik dilakukan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pemilik mobil merek Agya warna putih Nomor Polisi (Nopol) memacu mobilnya di jalan raya Pinrang, tidak mengikuti aturan, pada Kamis (17/11) sekitar pukul 11.10 Wita.
Pasalnya, oknum tersebut, ketika berbelok dia tidak memberi isyarat dengan lampu weser, sehingga pengendara motor yang berada tepat dibelakangnya hampir celaka melabraknya.
Untuk diketahui, pengendara yang ada dibelakang mobil tersebut, Andi Reynaldi yang juga wartawan Jurnalsepernas.id terus membututi dan menegur si pengendara mobil tersebut, supaya
berhati-hati ketika hendak berbelok dan jangan lupa menggunakan weser.
Ketika itu juga pengendara Agya membuka pintu mobil sembari membentak, bukan berterima kasih malah menendang motor milik . “Kamu kenapa mengikuti saya, kamu bukan polisi seenaknya mau tegur-tegur saya,” bentaknya. bukan nya berterima kasih malah lansung menendang motor milik Reynaldi.
Seketika itu juga, Andi Reynaldi memarkir motornya di karenakan perlakuan yang tidak baik dari oknum PNS tersebut,
anak beserta istrinya pun turun dari mobil meminta Andi Reynaldi untuk tidak perlu melayani bapak.
Bukannya mengakui kesalahannya oknum PNS tersebut, justru membuka atributnya dan dengan angkuhnya menantang supaya dirinya dilaporkan ke pihak kepolisian dan mengatakan, dirinya tidak takut.
Gelagatnya bak jagoan yang terus-menerus marah sambil membentak, dan mencaci maki. Malah yang bersangkutan menarik kerah baju dan juga mengajak duel kepada anggota wartawan.
Atas insiden itu, mengundang beberapa warga datang melerai. Ada salah seorang warga yang berada di tempat kejadian mengatakan, itu bapak sudah salah malah marah-marah pula.
Itulah kejadian naas yang dialami seorang wartawan harus siap menerima cacian, hinaan, pukulan bahkan nyawa taruhannya, hanya untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.
Pewarta: A.Rey
Editor : Loh