Napi Lapas Pohuwato Olah Barang Bekas Bernilai Ekonomis
Marisa, Jurnalsepernas.id – NARAPIDANA (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo memiliki kreatifitas untuk mengisi waktu keseharian mereka.
Melalui berbagai aktivitas kemandirian, para Warga Binaan alias Napi tidak hanya dapat mengembangkan keterampilan baru tetapi juga menyiapkan diri mereka untuk kembali ke masyarakat.
Salah satu aktivitas yang menonjol adalah melukis yang berbahan dasar sabut kelapa dan pasir, begitu pula untuk kerajinan tangan yang berbahan bekas seperti, koran, sampah plastik dan botol bekas.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Kasubgiatja), Fery Utiarahman mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada para Napi.
“Setiap harinya, sejumlah warga binaan terlibat dalam proses kreatif, menciptakan karya seni yang tak hanya bernilai estetika tetapi juga ekonomis,” ujar Fery, pada Sabtu (22/06).
Lanjut Fery mengatakan, melukis dan membuat kerajinan tangan merupakan terapi yang sangat baik bagi para Napi. Aktivitas ini membantu mereka mengekspresikan diri untuk mengatasi stres.
Menurut dia, Napi diberi akses ke berbagai alat dan bahan lukis serta material untuk kerajinan tangan. Hasil karya mereka beragam, mulai dari lukisan bertema alam, potret, hingga karya abstrak. Sedangkan untuk kerajinan tangan, berbagai produk seperti miniatur kapal, gelang, kotak tisue, dan hiasan dinding lainya.
Sementara itu, salah satu Napi, Bagas mengungkapkan, kegiatan melukis membantunya merasa lebih tenang dan produktif.
“Dulu saya tidak pernah berpikir bisa melukis. Di sini, saya belajar banyak dan merasa waktu saya jadi lebih bermanfaat,” tuturnya dengan penuh semangat. (Sumber: Humas Lapas Pohuwato).
Pewarta: Dirman
Editor : Loh