Koptan Kuni Basean Harap Bantuan Pemerintah

Soe, Jurnalsepernas.id – SALAH satu Pengurus Kelompok Tani (Koptan) Kuni Bisnaen yang bergerak di bidang perkebunan sayur-mayur yang berada di Desa Ajaobaki, Kecamatan Molo Utara (Molut), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemui Wartawan Jurnalsepernas.id, pada Senin (20/01) di kebun sayur mereka sedang melakukan penen. Sayur yang mereka panen khusus jenis sawi atau yang biasa disebut sayur putih untuk di pasarkan ke kota Kupang.
Mengetahui kedatangan awak Media Jurnalsepernas.id, Maklon Angket disambut hangat oleh Pembina Kelompok, Fery Kase bersama anggotanya dan berhenti sejenak lalu menyapa, selamat datang sembari mengucapkan terima kasih kepada tamu mereka (Maklon Angket, red.) yang sudah tak asing lagi bagi Fery.
Walaupun jalan yang agak jauh mencapai lokasi, namun Maklon sebagai insan Jurnalis mau tak mau harus berupaya keras menempuh perjalanan yang berliku dan berlumpur yang akhirnya sampai juga di lokasi yang dituju, di mana terlihat Fery sedang membimbing anggotanya yang kegiatannya sudah berjalan sejak 2015 silam.
Fery menyayangkan, usaha mereka belum ada perhatian khusus dari pemerintah setempat TTS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT maupun Pemerintah Pusat, sehingga Fery meminta kepada media mengekspos kegiatan mereka tersebut, agar pemerintah mengetahui dan dapat memberi bantuan.
Bantuan yang mereka inginkan sebenarnya berupa kultifator, pupuk, dan obat-obatan penyubur, supaya bisa menunjang program makan Siang Bergizi yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Menurut Fery, kelompok yang dibinanya itu memang sudah mahir dalam mengerjakan secara bergotong-royong.
“Jika semangat yang sudah terbangun itu tidak dikembangkan atau diperhatikan pemerintah, maka semangat kerja mereka yang tadinya menggebu-gebu akan berubah menjadi lemah,” ujar Fery.
Sementara itu, salah satu anggota perempuan Ibu Rumah Tangga (IRT) mengatakan kepada awak media, pihaknya memiliki semangat kerja sebagaimana anggota laki-laki sejak kelompok itu dikukuhkan tahun 2015 hingga saat ini.
Dikatakannya, dia hanya bisa mengurus keuangan dari hasil kerja keras mereka, namun hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
“Untuk itu saya berharap, semoga dengan pemberitaan media ini dapat membantu menyampaikan harapan kami kepada Pemerintah Daerah, Provinsi, dan kalau perlu Bapak Presiden Republik Indonesia untuk dapat membantu Kelompok Tani kami mendapatkan bantuan kelengkapan segala pertanian, agar kami bisa menyekolahkan anak-anak yang sudah beranjak dewasa menuju bangku kuliah,” harap Nofendis Sasi Bria selaku bendahara kelompok tani Sayur Kuni Bisnaen.
Awak media menyampaikan juga kepada semua anggota kelompok tani yang ada bersama pengurus untuk tetap semangat, karena pihak media hanya bisa menulis berita yang disampaikan oleh bapa dan ibu, tetapi yang bisa membantu mereka adalah pemerintah, sehingga anggota kelompok yang ada di lokasi sayur itu menyampaikan jika pemerintah sudi membantu, maka mereka akan memperluas lagi lahan sayur mereka yang awalnya dikerjakan manual 1 Hekto Are (HA) nanti bisa perluas lagi 2 sampai 4 Ha.
Untuk diketahui, kelompok tani ini dalam mengembangkan perkebunan sayurnya sangat terkendala modal, khususnya peralatan pertanian sebagaiman disebutkan tadi yakni; kultifator, pupuk, dan obat-obatan.
“Kami bingung hendak meminta ke mana, maka melalui kehadiran Media di lokasi kami ini kami sangat bangga dan berterima kasih semoga pemerintah dapat mendengar permohonan kami melalui media yang sudah mau mendengar berbagai kekurangan kami,” pungkas Fery Kase selaku pembina kelompok Tani Sayur Kuni Bisnaen.
Pewarta: Maklon Angket
Editor : Loh