Desa Mangilu Gelar Musrenbang Inklusi
Pangkep, Jurnalsepernas.id – DESA Mangilu, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Inklusi dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes) Tahun Anggaran (TA) 2024 berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor Desa Mangilu, pada Kamis (07/09).
Acara Musrenbang difasilitasi oleh Pemerintahan Desa (Pemdes) Mangilu dipimpin langsung Kepala Desa (Kades), Abd Malik didampingi Sekretaris Syawir serta dihadiri segenap staf aparat dan perangkat desa, juga diikuti Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Muksi bersama jajaran, para Kepala Dinas (Kadis), Ketua Rukun Kampung (RK), Ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK Desa, Fauziah Malik, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Serda Abd. Muis, para Tokoh Masyarakat (Tomas), petugas kesehatan beserta para warga sasaran dan penerima manfaat.
M. Tahir, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kessos) Kecamatan Bungoro mewakili Camat menjadi nara sumber, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bungoro, H. Darwis, Bidang Gizi Puskesmas, Hj. Herlina, Fasilitator/Pemateri Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Pangkep, Andi Ombong Sapada, Pendamping Desa Kecamatan Bungoro, Andi Halijah, ST, dan Pendamping Lokal Desa, Sudirman.
Senada Kades Mangilu, Abdul Malik, M. Tahir menekankan kepada seluruh warga masyarakat, khususnya Desa Mangilu kiranya dapat mengikuti dan memanfaatkan sebaik-baiknya semua program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya di instruksikan oleh bupati dan wakil bupati sesuai visi-misi Pangkep Hebat.
“Rambut samping ini sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan kebutuhannya untuk melanjutkan sebuah program, terkhusus dalam hal ini bahwasanya seperti saat sekarang ini lagi gencar-gencarnya di tempat ini dijadikan rumah gizi yang akan menyiapkan dan memberikan makanan kepada para warga terdampak Stunting (Anak Gizi Buruk) yang akan berlangsung selama tiga bulan,” tandasnya.
Sementara KaPuskesmas, Bungoro H. Darwis mengatakan, Desa Mangilu ini mengadakan Rembuk Stunting, akan tetapi kalau dari kesehatan itu percepatan penurunan stunting, sehingga harus membahas mulai dari calon pengantinnya, ibu hamilnya sampai melahirkan kita lagi dampingi bayi balitanya sampai dia lepas dari 5 tahun, makanya tetap ada namanya penimbangan setiap bulan imunisasinya harus lengkap. “Semua namanya imunisasinya dengan penimbangannya disesuaikan umur dan berat badan dan panjang badan atau tinggi badan itu yang perlu kita prioritaskan terutama,” papar Darwis.
Sedangkan mewakili para pendamping, Andi Halijah menyampaikan, untuk perencanaan TA 2024 mengutamakan yang ada, namanya perencanaan Desa Inklusif, yang mana Desa inklusif itu adalah desa yang melibatkan semua unsur yang ada di masyarakat, baik itu kaum difabel, perempuan, anak dan semua masyarakat.
“Kemudian yang khususnya juga yang rentang penyakit, yang tua itu semua harus kita libatkan, karena sudah beberapa tahun yang lalu-lalu itu banyak kegiatan yang masih belum tercover, khususnya yang menjadi kebutuhan mereka-mereka,” jelas Andi Halijah.
Andi Halijah menambahkan, jadi untuk sekarang ini diupayakan, bagaimana untuk TA 2024, agar semua unsur yang ada di desa itu semua terlibat dan dapat memanfaatkan yang namanya dana desa.
Usai sesi dialog tanya jawab, peserta dibagi menjadi tiga kelompok, selanjutnya dilangsungkan rembuk Desa. (Sumber: Humas Pemkab Pangkep).
Pewarta: Andi Baso
Editor : Loh