Bantuan HP Buat Siswa Dipakai Guru
Makassar, Jurnalsepernas.id – SISWA-Siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan anak didik yang berkebutuhan khusus yang harus diberikan perhatian khusus pula oleh pendidik dibanding anak-anak lainnya yang belajar di sekolah umum, supaya mereka merasa diperhatikan dan disayang, sehingga muncul kepercayaan diri mereka.
Salah satu sekolah khusus negeri yang ada di Kota Makassar adalah Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Makassar Jalan Daeng Tata Raya, Kelurahan Bonto Duri, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kerap mendapat perhatian dari pemerintah pusat berupa bantuan alat-alat pembelajaran, dan sekolah ini terkenal baik nasional maupun internasional, karena prestasinya yang gemilangย khususnya di cabang olahraga.
Di awal pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSPB) 2019, SLBN 1 Makassar mendapat bantuan barang elektronik 30 unit berupa Tablet Merk Samsung Galaxy, Tab A 8.0 inci Tipe 295N dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), sekarang berubah menjadi; Pendidikan Masyarakat Pendidikan Khusus (PMPK) untuk dipinjampakaikan kepada siswa saat proses belajar di bangku sekolah, nanti selesai belajar dikembalikan lagi sebagai barang iventarisasi sekolah yang masing-masing disediakan loker penyimpanan beserta kunci supaya aman.
Pada saat lockdown atau PSPB Covid-19 diperlakukan, para guru dan siswa tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka, maka paling tepat jika Tab tersebut, siswa membawah pulang supaya proses belajar mengajar tidak terputus dan mandeg, sebagai solusi belajar secara darring atau belajar jarak jauh berkomunikasi lewat Handphone (HP).
Sayangnya barang-barang elektronik tersebut, tidak sampai di tangan para siswa, padahal mereka sangat membutuhkannya ketika proses belajar mengajar tatap muka dilarang pemerintah akibat PSPB Covid-19 mendera bangsa ini.
Menurut sumber terpercaya yang meminta jati dirinya tidak dimediakan, Tablet android yang sejatinya diperuntukkan kepada siswa tersebut, dibagi-bagikan kepada sejumlah guru hingga sekarang, diduga atas inisitif H.Idham, S.Pd (Itu sama halnya sudah dimiliki, red.).
Lalu muncul pula keluhan sejumlah guru yang minta identitasnya tidak dimediakan, bahwa buah mangga yang dulunya dibagi-bagikan kepada para guru, namun pada dua tahun terakhir hasil panen diduga dijual oleh H.Idham, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana (Sarpras).
Terkait hal itu, Jurnalsepernas.id berhasil melakukan konfirmasi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kepsek), Andi Hamjan, S.Pd, M.Pd di ruang kerjanya yang didampingi, H.Idham, S.Pd, Sabtu (13/08).
Dijelaskan Plt Kepsek Andi Hamjan, dirinya tidak mengetahui adanya bantuan Tablet Android tersebut. Sementara Wakasek Sarpas H.Idham mengakui, mengetahui barang tersebut, ketika melakukan bersih-bersih pada saat Plt Kepsek, Hj.Rahmayani menempati ruangannya.
Menurut H.Idham, pihaknya melihat ada tiga dus HP/Tablet Android merk Samsung Galaxy, setiap dus berisi 10 unit HP,ย namun dia tidak mengetahui berasal dari mana dan peruntukkannya kepada siapa? Lalu pihak sekolah atas persetujuan orang tua siswa, kata Plt Kepsek Andi Hamjan memutuskan Belajar Dari Rumah (BDR), hanya Tablet tersebut, bukan dibagikan kepada siswa, tetapi sejumlah guru hingga sekarang untuk digunakan proses pembelajaran.
Pertanyaannya, kenapa tidak dibagikan kepada para siswa kalau memang dilakukan BDR akibat dampak Covid-19? Bahkan sudah terjadi dua orang Plt Kepsek hingga sekarang, tidak pernah difungsikan sebagaimana peruntukkannya yang diharapkan Direktorat PKLK Kemendikbud-RI untuk kebutuhan anak didik.
Sementara terkait penjualan buah mangga area sekolah yang dikelola Wakasek Sarpras, H. Idham dua tahun terakhir, dijelaskan Andi Hamjan, bahwa hasilnya untuk dibelikan pakaian serangan atas kesepakatan semua guru yang jumlahnya baru lebih Rp 1 juta. “Belum terlaksana pembelian baju seragam, karena dana belum cukup masih butuh tambahan,”
[1/9 11.22 AM] La Ode Hazirun (LOH): jelas Andi Hamjan seadanya.
Sehubungan penjelasan Andi Hamjan, Jurnalsepernas.id mencoba kontak sumber resmi beberapa guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang minta identitasnya tidak dimediakan bahwa, tidak pernah Andi Hamjan selaku Plt Kepsek mengadakan rapat membicarakan harga buah mangga untuk dibelikan pakaian seragam guru-guru yang menurut sumber sudah jutaan selama dua panen, (Mana yang benar, red.).
Dikomentari para sumber, bila benar dana hasil penjualan buah mangga tersebut terkumpul, sebaiknya dibelikan baju untuk petugas clearning cervise (Petugas Kebersihan) sekolah atau menambah gaji guru honorer pasti mereka gembira, sementara guru-guru ada gaji dan tunjangan sertifikasi.
Adanya permasalahan tersebut, Jurnalsepernas.id mencoba konfirmasi meminta tanggapan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Sekdisdikbud) Provinsi Sulawesi Selatan, Drs.Harpansa, MM, Senin (15/08), namun dia sibuk mengikuti sebuah rapat yang ditugaskan Kepala Dinas, pihaknya mengarahkan menemui Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus-Bahasa dan Sastra Daerah (PKLK-BSD), Andi Mashari, S.Pd, M.Pd yang diantar langsung staf Sekdisdikbud, namun yang bersangkutan tidak berada di ruang kerjanya berhubung ke luar kota mengunjungi beberapa kabupaten. Akan berlanjut pada edisi berikutnya.
Pewarta/Editor: Loh