Akibat Debu, Warga Tutup Jalan
Tenggarong, Jurnalsepernas,id – WARGA Rukun Tetangga (RT) 013 Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan aksi penutupan jalan akibat atau dampak dari adanya aktifitas pihak Perusahaan PT. Kalimantan Ferro Industry (KFI), Senin (23/05).
Penutupan jalan tersebut, dilakukan oleh warga setempat akibat aktifitas lalu lalang truck mengangkut material tanah timbunan proyek pembangunan Smelter Nikel oleh PT-KFI yang menghasilkan kepulan debu.
Dampak yang ditimbulkan akibat aktifitas tersebut, bukan hanya debu yang mencemari rumah penduduk sekitar, namun kondisi jalan juga menjadi rusak dan bergelombang.
Penutupan berlangsung sekitar 1 jam sekitar pukul 10.00 Wita, lalu akhirnya dibuka kembali setelah terjadi musyawarah antara warga dan pihak Perusahaan PT-KFI.
Marjianto selaku Ketua Rt 13 Kelurahan Pendingin saat di temui Awak media Jurnalsepernas.id mengungkapkan, warga mengeluhkan rumah mereka yang berdampak debu serta jalan yang semula bagus menjadi rusak.
Lanjut marjianto, masyarakat meminta perhatian khusus kepada pihak pemerintahan dan instansi terkait serta managemen perusahaan PT-KFI soal kondisi yang dialami warga saat Ini.
Atas permasalahan tersebut, Marjianto berharap, ke depannya dapat dilakukan kegiatan penyiraman jalan secara rutin oleh pihak PT-KFI, agar mengurangi dampak timbulnya debu yang bisa mengakibatkan penyakit.
Dari konfirmasi yang berbeda, Arbain selaku Anggota Lembaga Pembedayaan Masyarakan (LPM) Kelurahan Pendingin kepada awak media Jurnalsepernas.id mengungkapkan, memang selama ini dari pihak perusahaan kurang musyawarah dengan warga sekitar.
“Perlu ada musyawarah rutin yang harus dilakukan oleh pihak terkait dengan warga, agar ke depannya proses pembangunan Smelter Nikel ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Arbain.
“Perlu adanya pemberdayaan masyarakat, lebih khususnya kepada masyarakat Kelurahan Pendingin untuk dapat di berdayakan bekerja di proyek pembangunan Smelter Nikel tersebut,” tutup Arbain
Pewarta: HRL/FSL
Editor : Loh