Fadly: Tak Ada Adat di Atas Adat
Fadly: Tak Ada Adat di Atas Adat
Bontang, Jurnalsepernas.id – TAK ada adat di atas adat, itu pernyataan yang di sampaikan Fadly Sayer, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya (RKB) Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim)
di Pondok Pore Kelurahan Guntung Kota Bontang, Kamis (18/04).
Hal itu disampaikan Fadly Sayer dalam rapat dengar pendapat (RDP) seluruh Ketua Lembaga Adat ke daerahan, di mana salah satunya yang hadir ialah Sabran, Ketua Lembaga Kebudayaan Adat Koetai sekaligus Ketua Umum (Ketum) Dewan Adat Koetai Borneo yang juga Kepala Biro (Karo) Media Jurnalsepernas.id Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim.
Pada kesempatan itu,
Sabran sempat memaparkan pendapatnya terkait replika bangunan tugu rumah adat Toraja yang ada di Kelurahan Kanaan Kota Bontang
Menurut Sabran, replika bangunan itu harus dibongkar, karena itu melukai hati masyarakat adat yang ada di Kalimantan dan akan memicu kerusuhan untuk menciptakan Kota Bontang kodusif. “Itu harus dibongkar, karena secara adab dan adat tidak pantaslah membuat kamar di dalam rumah orang lain,” protes Sabran.
Lanjut Sabran, tidak elok dan tidak pantas bila ada replika bangunan daerah lain, dalam hal ini rumah adat Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tentunya lain adat dan istiadat budaya Kalimantan lantas dibangun dan berdiri kokoh di Kota Bontang.
Pewarta: Sabran
Editor : Loh