Penangkapan RM Terindikasi Jebakan
Samarinda, Jurnalsepernas.id – KASUS penangkapan yang menimpa seorang lelaki inisial RM (46) yang
berdomili di Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Samarida Kota, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu (20/08) terindikasi jebakan.
Hal itu dijelaskan yang bersangkutan, RM setelah dikonfirmasi oleh awak Media Jurnalsepernas.id via Telepon Selular (Ponsel) di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Samarinda Kota, awal mula kejadian, dirinya ditelpon oleh seseorang yang diduga merupakan bandar narkoba berinisial HR untuk datang ke Samarinda, pada Selasa (01/08).
Setelah sampai di tempat penyebrangan, RM dijemput oleh seorang laki-laki yang merupakan ipar HR dengan menggunakan kendaraan roda empat warna putih, lalu mengantarnya ke Hotel Star One Guest House Kota Samarinda.
Lanjut RM, setelah sampai di Hotel, sepupu HR bertanya. “Sudah makankah,” belum jawab RM. Mereka pun izin keluar sebentar, namun tidak lama kemudian, HR menelpon kembali pada RM, agar ke Hotel untuk mengambil paket barang berada di kamar Lantai 4.
Mendengar penyampaian itu, RM ke hotel dan langsung beranjak naik, ternyata di dalam kamar betul ada barang berupa paket bungkusan, tapi RM tidak mengetahui isi dalam bungkusan tersebut. Lalu RM membawa bungkusan itu ke luar hendak meninggalkan hotel sesuai arahan HR.
Belum sempat RM meninggalkan Hotel, tiba-tiba datang beberapa aparat kepolisian dari Polsek Samarinda Kota, langsung menangkap dan memaksa RM membuka bungkusan itu, setelah dibuka, ternyata isinya narkoba jenis shabu yang sama sekali RM tidak mengetahui sebelumnya isi bungkusan itu adalah barang haram.
Atas kejadian yang tak disangka itu, RM merasa dijebak. Pasalnya, dia belum pernah membuka dan masuk kamar hotel, tiba-tiba sudah ada barang di didalam kamar dan polisi sudah siaga menangkap. “Saya heran, tidak pernah membuka kamar, lalu siapa yang buka kamar sebelum kejadian itu,” tanyanya heran.
Bila dianalisis alur ceritanya, sepertinya ada skenario diduga dibuat oleh HR yang diduga bekerja sama dengan pihak Hotel untuk menjebak RM supaya ditangkap aparat kepolisian terkait kepemelikan narkoba. Tentu patut juga diduga, saat RM disuruh HR datang ke hotel, polisi sudah dihubungi pihak HR untuk menangkap dan memaksa untuk mengakuinya, terlebih dalam penangkapan itu tidak ada surat perintah penangkapan.
Sementara konfirmasi yang dari pihak Hotel melalui Chatting WhatsApp (WA) mengatakan, pihaknya tidak mengetahui tentang hal itu. “Kami tidak tahu tentang soal itu Pak,” jawabnya singkat.
Konfirmasi yang berbeda dari HR tidak ada jawaban sewaktu dihubungi oleh tim media ini melalui chatting WA nya.
Hal demikian juga dari pihak Polsek Bhayangkara Samarinda Kota, tidak ada tanggapan terkait penangkapan RM sewaktu di konfirmasi melalui Chatting WA pada Kamis (14/09).
Sehingga berita ini tayang, belum ada hasil konfirmasi dengan pihak-pihak yang disebut di atas, karena tidak ada respon dari HR dan pihak Polsek Bhayangkara Samarinda Kota tentang kejadian itu.
Pewarta : Herijal
Editor : Loh