Tokoh Nasional Antikorupsi Saat Berkuasa
Jakarta, Jurnalsepernas.id – ADA banyak figur pejabat di Indonesia ketika menduduki suatu jabatan strategis dalam lembaga pemerintahan, mereka hanyut kekuasaan dan materi, sehingga tidak sedikit dari mereka tersandung dengan kasus korupsi yang tentunya merugikan keuangan negara, alih-alih menodai nama baik instansi yang mereka pimpin.
Di antara pejabat negara yang pernah menduduki jabatan tinggi pada zamannya, ada beberapa tokoh nasional yang menjadi teladan dalam semangat antikorupsi dan integritas tinggi.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tokoh-tokoh tersebut:
1. Mohammad Hatta
Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia, Bung Hatta menjadi panutan dengan semangat antikorupsi yang luar biasa. Sifat sederhana, jujur, dan bijaksana melekat padanya.
Contohnya, ketika dihadapkan pada penawaran uang yang merupakan sisa dana nonbujeter untuk keperluan operasionalnya sebagai Wakil Presiden, Hatta menolak dan lebih memilih mengembalikannya kepada negara, menyadari bahwa dana tersebut bukanlah haknya.
2. Marβie Muhammad
Mantan Menteri Keuangan pada era Kabinet Pembangunan IV, Marβie Muhammad dijuluki Mr. Clean, karena gigih mempertahankan prinsip antikorupsinya. Meskipun dihadapkan pada godaan dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang dinilainya terlalu besar, Marβie menolaknya.
Kebijakan-kebijakannya, seperti peningkatan kolektibilitas kredit dan pengawasan ketat terhadap penggunaan kredit, dianggap menyehatkan sektor perbankan.
3. Baharuddin Lopa
Jaksa Agung Indonesia pada tahun 2001, Baharuddin Lopa menjadi ikon antikorupsi. Meskipun menjabat hanya sebentar sebelum wafat pada Juli 2001, Lopa tak gentar menangani kasus-kasus korupsi.
Ia mendorong Kejaksaan Agung untuk menuntaskan perkara korupsi dan mencatat pengusaha-pengusaha berat yang terlibat dalam praktik korupsi, menunjukkan keberanian dan integritasnya dalam menegakkan hukum.
4. Hoegeng Imam Santoso
Hoegeng Imam Santoso, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) 1968-1971, dikenal sebagai seorang polisi jujur dan teguh pada prinsipnya.
Meskipun sering dihadapkan pada godaan suap, seperti dalam kasus penyelundupan yang melibatkan seorang pengusaha cantik yang merayunya, Hoegeng menolak tawaran tersebut.
Sikap antisuap dan antikorupsi ini membawanya meraih karier cemerlang, dipercayakan oleh Soeharto sebagai Kapolri. (Sumber: Naskah Tim Litbang MPI).
Pewarta/Editor: Loh