Jeneponto, Jurnalsepernas.id – TAMBANG galian C diduga ilegal, milik Sukardi Sarro, kini beraksi kembali di Dusun Jombe Utara, Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), kembali menjadi sorotan warga setempat sebagaimana disaksikan awak media, pada Rabu (30/04).
Adanya aktifitas tambang ilegal sesuai pantauan awak media, membuat masyarakat sekitar merasa resah, sehingga mendesak pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk bertindak tegas terhadap kegiatan tambang tersebut.
Menurut salah seorang warga setempat selaku sumber informasi yang meminta identitasnya tidak di mediakan, tambang tersebut pernah ditutup, namun kini beroperasi kembali, sehingga masyarakat meminta kepada awak media memberitakan, agar tambang tersebut, ditutup.
“Saya hanya mengingatkan saja dampak negatif yang ditimbulkan, seperti sungai digali terus sampai dalam yang mengakibatkan lonsor,” ujar sumber.
Lanjut sumber mengatakan, dampak aktivitas tambang itu, sebulan yang lalu seorang anak tenggelam, karena sungai makin dalam, juga terjadi kerusakan lingkungan, jalan, dan pencemaran udara akibat polusi.
“Sudah pernah ditutup ini tambang, tapi entah kenapa dibuka lagi. Saya selaku tokoh masyarakat, meminta aparat Polres Jeneponto, Dinas Pertambangan Jeneponto, dan Polda Sulawesi Selatan, tidak tutup mata, tolong ditindaki pemilik tambang ini, meresahkan sekali,” imbuh sumber.
Dari pantauan Jurnalsepernas.id di lokasi, Rabu (30/04) terlihat alat berat jenis Exskavator tengah beroperasi menggali dan memindahkan material pasir ke dump truck yang sudah siap menunggu giliran. Setidaknya ada sejumlah truk yang siap mengangkut hasil tambang tersebut.
Warga berharap, aparat penegak hukum segera mengambil tindakan sebelum dampak negatifnya semakin meluas.
Pewarta: Tim
Editor : Loh
