Pikpak Hadir Dukung UMKM dengan Gaya yang Beda
Makassar, Jurnalsepernas.id – KEHADIRAN Pikpak membawa warna baru di sektor pasar digital (e-commerce). Tidak seperti marketplace eksisting. Pikpak ingin mengedepankan pedagang offline dengan berbagai ciri khasnya untuk memajukan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Kamis (16/06)
Direktur Utama PT Warung Digital Nusantara Nurcahyo Rokayanto menjelaskan, Pikpak hadir untuk menjadi penyeimbang e-commerce. “Sehingga keaslian sumber produk yang beredar, dan pasar yang menyediakannya tetap diketahui oleh masyarakat luas,” kata pria yang akrab disapa Cahyo dalam, di Depok, Jawa Barat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pedagang offline justru semakin tergerus dengan kehadiran e-commerce. Mengingat, marketplace yang ada hanya fokus kepada produk, tanpa memperhatikan asalnya dari toko atau perorangan.
Lagipula, banyaknya penjual membuat persaingan semakin tinggi, dan mengikis peluang pengusaha yang memiliki toko untuk dipilih. Alasannya, karena terlalu banyak produk yang sama dijual oleh pedagang.
“Alhasil, konsumen kehilangan infomasi yang sangat penting tentang sumber produk tersebut. Dengan kata lain, hanya tahu belanja di e-commerce, kurangnya exposure terhadap toko,” tutur Cahyo.
Ongkos kirim (ongkir) menjadi poin selanjutnya. Dikatakan Cahyo bahwa setiap toko akan menghasilkan perhitungan ongkir yang berbeda. Karena variabel yang digunakan adalah volume metrik.
Terakhir, reseller atau dropshipper. Hal ini menyebabkan beban antara pelaku usaha yang memiliki toko dengan penjual rumahan (hanya mengandalkan e-commerce) tidak sama. Karena ada biaya operasional, sewa tempat, dan pajak. Sehingga, respon dan risiko yang didapat saat terjadi klaim tidak sama.
“Oleh karena hal-hal tersebut, dibentuklah Warung Digital Nusantara dengan nama platform Pikpak, agar dapat lebih memajukan pengusaha atau penjual yang memang memiliki toko offline,” ungkap Cahyo.
Sementara Pilpak menawarkan penghematan Ongkos Kirim (Ongkir) jika berbelanja di toko yang berbeda, namun di pasar yang sama. Selain itu, dapat membantu toko maupun pasar untuk lebih eksis di dunia digital, karena memberikan informasi lengkap tentang lokasi dan fitur pasar sejenis.
Cahyo juga yakin, kehadiran Pikpak bisa memajukan pedagang di Indonesia. Bukan hanya mengenalkan toko dan produknya di dalam negeri, karena instrumen yang ditawarkan Pilpak membuka peluang pelaku usaha untuk ekspor.
Lagipula, hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah mendorong pelaku usaha untuk melek digital. Tiga hal yang membuat kehadiran Pikpak sejalan dengan pemerintah. Pertama, kepastian nama toko/pasar menjadi prioritas dalam transaksi. Kedua, mendorong pedagang offline untuk saling membantu penjualan. Ketiga, membuka peluang toko yang memiliki ciri khas produk untuk ekspor.
Pewarta: Riko Setiawan
Editor : Loh