NA Gores Puisi Dibalik Teralis
Jakarta, Jurnalsepernas.id – PASCA ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Non Aktif, Nurdin Abdullah (NA) mengenakan rompi orange dan tangan diborgol, tersangka diduga melakukan gratifikasi atau menerima suap sejumlah proyek infrastruktur Sulsel.
Saat ini KPK melakukan perpanjangan masa tahanan tersangka NA selama 40 hari ke depan di Rutan KPK, salah satu kegiatan dilakukan untuk menghibur diri yakni; mengunggah sebuah video di twitternya.
Diunggahan Gubernur Sulawesi Selatan non aktif itu, memantik atensi publik penuh keharuan, terutama bagi simpatisan, loyalis setianya maupun orang-orang yang pernah nempel atau terbantu dari eks Dirut PT.Maruki Makassar itu.
Diciutan twitterbya, NA menulis surat yang seolah mengungkap perasaannya kepada masyarakat Sulsel yang selama ini hemat bicara sejak tertangkap KPK.
Dalam video tersebut,ย juga terkesan NA telah menitipkan pembangunan di Sulsel agar tetap dilanjutkan.
Meski terbatas mencorat-coret tulisan melepas โunek-uneknyaโ dari balik terali besi, namun kali ini style dan intuisi NA bak seorang penyair kawakan yang sangat puitis dan sarat makna, NA membuat goresan bait puisi yang diberi judul “Surat Untuk Sulsel”.
Istilah pekerja seni, tulisan yang diunggah itu lumayanlah bisa โmenghujamโ lubuk hati bagi masyarakat Sulsel yang setia padanya.
Berikut kutipan โSurat untuk Sulselโ tertanda Nurdin Abdullah dalam video tersebut.
Surat Na untuk Sulsel: Aku tuliskan surat ini untuk masyarakat Sulawesi Selatan yang aku cintai, Sahabatku saat berkarya untuk Sulsel, Sahabatku dalam membangun optimisme bersama.
Bersamanya aku mengenang sejarah nenek moyang, kekuatan mereka serta keberaniannya. Kita pun begitu kuat dan berani maka yakinlah kita mampu bangkit dalam kondisi saat ini.
Pandemi memang merusak banyak hal.Tapi, ia tidak akan mampu merusak masa depan kita.
Rakyatku bukan pemilik jiwa yang lemah. Dengan kekuatan bersama kita lanjutkan pembangunan ini.
Surat ini aku tulis dengan cinta, rasa terbaik aku miliki untuk Sulawesi Selatan.
Surat ini,ย aku gores dengan tinta keikhlasan dan dengannya aku mengabdi kepada mereka. Demi Sulsel-ku yang lebih baik. Demikian goresan surat NA dalam bentuk puisi.
Pewarta/Editor: Loh