πŠπ‘πˆπŒπˆππ€π‹ - πŠπŽπ‘π”ππ’πˆ

Edan, Ayah dan Anak Kompak Korupsi

Jakarta, Jurnalsepernas.id –
BELUT berpelumas itu akhirnya terjaring juga. Setidaknya sudah dilabeli tersangka. Adalah Muhammad Riza Chalid (MRC) yang sah dalam lalulintas tata niaga Pertamina.

Belut menggambarkan kaisar minyak yang bagai β€œkebal hukum”. Bau kentutnya tercium di seantero negeri, tapi tak pernah tersentuh aparat hukum.

Lebih dua dekade terakhir malang melintang dalam peran β€œtangan tak terlihat” (tangan tak kasat mata).

Ayah dan anak pun kompak hingga paham risiko penjara. Korupsi edan, negara dikangkangi. Riza Chalid menyusul anaknya, Kerry Andrianto Riza yang sudah lebih dulu dicurigai (24 Februari 2025).

Berbeda peran, dengan muara yang sama: Minyak Pertamina. Kejagung bertekad memburu Riza yang kabarnya sembunyi di Singapura. Sudah tiga kali mangkir panggilan Kejagung.

Sebuah pertaruhan besar, tampaknya bukan semata-mata skandal korupsi. Bukan tak mungkin ada tembok besar politik yang harus ditembus.

Kuat dugaan akan menelusuri lingkaran kekuasaan pada periode sebelum 2018-2023. Semasa pemerintahan SBY. Mereka tak akan tidur nyenyak. Bersamaan itu perlunya penyelesaian penyelesaian undang-undang perampasan aset.

Presiden Prabowo menabuh genderang perang menumpas korupsi. Kejaksaan Agung (Kejagung) proaktif di garda depan. Sejumlah dugaan korupsi jumbo terungkap ke publik.

Nilai kerugian negara memicu masyarakat miskin marah dan sumpah serapah. Tak cuma menyundul bilangan triliun rupiah, bahkan puluhan hingga ratusan triliun, (Edaann Betul, red.).

Sependek ini, Kejagung patut diberi penghargaan jempol. Tak terkecuali pemberitaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sejatinya dibentuk secara Ad Hoc untuk unggul dalam pemberantasan korupsi.

Kejagung pun menyikat oknum di lembaga tertinggi peradilan Indonesia, Mahkamah Agung (MA). Memborgol mantan pejabat MA, Zarof Richard dan masuk bui 16 tahun.

Perannya dalam vonis bebas Ronald Tannur, pelaku pembunuhan di Surabaya, mengobrak-abrik independensi hakim.
Tak cuma satu itu. Ada dua kasus lainnya, suap dan TPPU (tindak pidana pencucian uang).
Barang bukti mencapai Rp 920 miliar dan 51 kg logam emas.

Rangkaian korupsi jumbo telah menyensarakan rakyat ke dalam jurang kemiskinan. Tak pernah berhenti, bahkan mentradisi.

Kini, Riza Chalid tak pernah berhenti menari di pentas korupsi. Menjadi tersangka bersama delapan orang lainnya, dalam kasus Tata Kelola Minyak Mentah PT Pertamina (Persero).

Sepak-terjang Riza bagai berlaku β€œnegara dalam negara”.

Menyepakati kerja sama penyewaan terminal Baham Bakar Minyak (BBM) tanki Merak dengan melakukan intervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina. Diduga kuat, harga kontrak yang sangat tinggi.

Tercatat 18 tersangka kasus korupsi BBM dengan kerugian negara Rp285 Triliun:

1. Riva Siahaan (RS), Dirut PT Pertamina Patra Niaga;

2. Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional;

3. Yoki Firnandi (YF), Dirut PT Pertamina International Shipping;

4. Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional;

5. Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga;

6. Edward Corne (EC), VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga;

7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa;

8. Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim;

9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Dirut PT Orbit Terminal Merak;

10. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015;

11. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014;

12. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018;

13. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020;

14. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS);

15. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020;

16. Martin Haendra Nata (MH), Manajer Pengembangan Bisnis PT Trafigura tahun 2019-2021;

17. Indra Putra Harsono (IP), Manajer Pengembangan Bisnis PT Mahameru Kencana Abadi; dan

18. Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owner PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.

Adalah potret buram, kegagalan sistem dalam negara yang diyakini sangat kaya sumber daya alam dan energi. Bila mereka kelas ecek-ecek, tidaklah mungkin bisa korupsi segudang. Ketika bertabur ilusi korupsi, semakin masa depan bangsa yang sejahtera, adil dan makmur tetaplah angan-angan.

Babak baru atau babak bau pemberantasan korupsi di bumi Ibu Pertiwi? Segenap anak bangsa meminta sebagai bentuk nyata Deklarasi Antikorupsi. Sebuah kesungguhan dan kemauan politik atau Political Will pemerintahan Prabowo. Gas tancap! (Sumber: Penkum Kejagung-RI).

Pewarta/Editor: Loh

Laode Hazirun

Ketua Umum Jurnal Sepernas."Sepernas satu2nya organisasi pers dari Indonesia timur yg merancang UU Pers tahun 1998 bersama 28 organisasi pers" HP: 0813-4277-2255