Berhasil Bangun Toko, Heri Gelar Misa Syukur

Mbay, Jurnalsepernas.id – HERI Bertus Waja adalah salah satu tokoh muda asal Kelewae, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dia telah menikmati hasil perjuangannya yakni; membangun sebuah toko sekaligus gudang yang berkiprah di bidang perdagangan hasil bumi seperti; cengkeh, kemiri, kopi, kakao, dan berbagai jenis bahan komoditas lainnya.
Menurut Heri, dirinya bukan anak pejabat yang memiliki modal usaha besar, dia hanya seorang kuli yang berjuang tanpa lelah, hingga berhasil mengumpulkan modal dan kini bisa membangun usaha sendiri yang diberi nama Toko Unit Dagang (UD) Ada Rasa.
Heri Bertus Waja kepada awak media, Kamis (24/04) mengatakan, dalam dunia bisnis memang butuh ketabahan dan kesabaran yang kuat, sebab tantangan pasti datang silih berganti, termasuk ocehan dan cemooh masyarakat, tapi Heri tetap dengan mengandalkan Tuhan.
Dikatakanya, semua ocehan dan cemoohan yang dialaminya tak pernah ia gubris. Dia hanya berupaya berdoa kepada arwah leluhurnya dan Tuhan, sehingga hari ini dia merasa sangat bersyukur dan mengundang seluruh rumpun keluarga terkait yang tergabung dalam Suku Yungawabwo demi ikut bersyukur atas keberhasilan Heri.
Atas keberhasilan usaha yang diraih, Heri menggelar misa syukur. Di tengah acara tersebut, Heri terlihat santai dan dengan rendah hati menyapa keluarga besar yang hadir.
Ada kesan, seolah-olah usaha yang dia tekuni itu bukan miliknya, melainkan milik bersama semua keluarga Suku Yungawabwo, sehingga dalam hotbah misa syukur disampaikan Romo Jon, bahwa inilah tokoh muda inspiratif yang patut ditiru, karena dia berhasil membangun sebuah rumah yang kokoh, dan mampu memberi dampak baik terhadap masyarakat yang ada di Kelewae kecamatan Boawae.
“Ini adalah sebuah keberhasilan yang membantu warga sekitar, tidak pergi jauh-jauh demi menjual hasil panen mereka,” ujar Romo Jon.
Lanjut Romo Jon menyampaikan dalam hotbahnya yang singkat, bahwa membangun sebuah bangunan janganlah bersukur hanya sebatas pondasi atau berdinding pelepah bambu, tapi haruslah sampai tuntas seperti saudara Heri Bertus Waja, sebab dalam upaya pesta syukuran pasti membutuhkan biaya yang besar.
“Jika saudara, saudari hanya membangun sebatas pondasi atau berdinding pelepah bambu itu masih membuat saudara-saudari berjuang lebih keras lagi,” imbuh Romo Jon.
Setelah acara syukuran usai di lokasi usahanya yang baru, Heri lanjut berbincang dengan beberapa anggota keluarga dan iparnya dengan mengatakan, keberhasilan yang dia raih dalam mengelola usahanya, membuat dia sibuk, maka belum tentu dirinya setiap hari akan mengunjungi keluarga untuk berbagi.
Dalam kesempatan itu, Heri berpesan kepada salah seorang iparnya berujar, kembalilah ke tempat kamu tinggal dan berusahalah, agar kelak kamu pun berhasil.
“Apabila kamu berhasil, maka saya pun ikut senang dan bahagia, karena kalau kamu susah maka saya pun pasti ikut susah, karena percuma saya hidup berada tetapi saudara saudari saya masih dalam keadaan susah, itu pasti membuat saya tidak bahagia, sehingga pesan saya dan doa saya kepada kalian saudara-saudariku berjuanglah dan utamakan kejujuran dan rendah hati, maka kalianpun pasti bahagia sama dengan saya hari ini,” pungkas Heri.
Pewarta: Maklon Angket
Editor : Loh